Seharusnya haji dapat menjadi wasilah untuk meningkatkan kerja sama ekonomi bagi negara-negara muslim
Mekkah (ANTARA) - Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi mewakili Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menghadiri Nadwah Al-Haj Al-Akbar atau Simposium Haji Akbar 1443 Hijriah di Makkah, Arab Saudi, yang membicarakan empat dimensi dalam penyelenggaraan ibadah haji.

"Haji tidak semata ritual keagamaan, lebih dari itu, ibadah haji mengandung makna dan fungsi yang bisa dikontribusikan kepada dunia," kata Zainut di sela-sela simposium yang digelar oleh Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi di Mekkah, Senin.

Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin akan berangkat ibadah haji

Menurut dia, empat dimensi dalam penyelenggaraan haji tersebut yaitu, pertama dimensi spiritual ibadah haji yang menekankan pentingnya sikap kesalihan pribadi seorang muslim untuk menjadi sosok yang bertakwa dan selalu mengingat Allah SWT serta menaati perintah dan larangan-Nya.

Kedua, dimensi persaudaraan atau ukhuwwah ibadah haji yang menekankan kebersamaan dan kerjasama untuk saling membantu dan saling menolong (ta’awun) dalam kebaikan.

Baca juga: Menag: Sanksi tegas travel haji yang tidak taat aturan

"Kerjasama ini, tentu tidak hanya terbatas kepada kerjasama antar individu melainkan juga antar komunitas, organisasi dan antar negara-negara penyelenggara perjalanan ibadah haji," jelas Wamenag.

Ketiga, dimensi ekonomi ibadah haji yang menekankan pentingnya memberikan kemaslahatan lebih kepada umat manusia dengan berbagai aktivitas ekonomi.

Wamenag berharap aktivitas ekonomi dalam bentuk perdagangan (tijarah), jual beli, dan ekspor-impor komoditas kebutuhan jamaah haji antar negara-negara muslim semakin meningkat di masa akan datang.

Baca juga: Menag: Petugas dan jamaah haji jaga kesehatan jelang wukuf di Arafah

"Seharusnya haji dapat menjadi wasilah untuk meningkatkan kerja sama ekonomi bagi negara-negara muslim," katanya.

Keempat, dimensi sosial-kemanusiaan ibadah haji. Hal ini kata Wamenag direfleksikan dengan pemotongan hewan qurban ataupun hadyu (sembelihan) yang harus memiliki tata kelola yang baik (governance).

"Kemudian, daging-dagingnya dapat meningkatkan kualitas hidup dan gizi keluarga tidak mampu di berbagai belahan dunia," jelasnya.

Kepada peserta yang hadir, Wamenag mengajak untuk dapat memproyeksikan kontribusi dan manfaat ibadah haji kepada masyarakat global yang lebih luas.

Dimensi spiritual, persaudaraan, ekonomi dan kemanusiaan yang menjadi bagian dari ibadah haji dapat diproyeksikan untuk mendukung berbagai proyek pembangunan berkelanjutan yang menjadi agenda masyarakat dunia.

Hadir dalam kegiatan tersebut Gubernur Mekkah, Amir Khalid bin Faisal al-Saud, Menteri Urusan Haji dan Umrah, Kerajaan Saudi Arabia, serta sejumlah Menteri Agama dan pimpinan delegasi haji dari berbagai negara.

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2022