Negara-negara anggota G20 memiliki tanggung jawab untuk memikirkan masyarakat
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan Presidensi G20 Indonesia mendorong penggunaan pendekatan concrete deliverables untuk mewujudkan harapan hidup lebih baik bagi masyarakat.

Concrete deliverables ini menjadi pembahasan keempat dari Pertemuan Sherpa ke-2 yang diadakan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Senin (11/7).

“Negara-negara anggota G20 memiliki tanggung jawab untuk memikirkan masyarakat,” katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis.

Concrete deliverables sendiri berupa proyek-proyek yang telah dijalankan negara-negara anggota G20 baik secara nasional, bilateral atau multilateral yang sekiranya dapat diimplementasikan negara lainnya sebagai solusi permasalahan serupa.

Pendekatan ini menjadi fokus Presidensi Indonesia mengingat anggota G20 memiliki tugas membawa solusi mengurangi permasalahan masyarakat, serta memberikan harapan hidup lebih baik dan memastikan tidak ada orang, negara atau wilayah yang tertinggal.

Presidensi G20 Indonesia bertindak sebagai kurator dari proposal yang diberikan masing-masing negara dan membaginya dalam kategori yang dikerjasamakan melalui forum G20 atau multilateral maupun kerja sama bilateral.

Sementara negara anggota G20 lain memberikan dukungan bagi usulan proyek yang dapat diaktualisasikan yang nantinya akan dipilah oleh Indonesia.

Proyek-proyek yang dicanangkan juga direncanakan akan berkolaborasi dengan organisasi internasional, organisasi non-pemerintah dan pihak swasta.

Seleksi memprioritaskan karakteristik multilateral dari suatu proyek yang mencakup beberapa negara G20 atau beberapa negara G20 dengan negara lain di luar G20 atau organisasi internasional.

Tak hanya itu, karakteristik dari proyek juga diseleksi berdasarkan dampak yang dapat dirasakan di suatu wilayah negara atau secara global serta berorientasi pada aksi nyata yaitu dapat diimplementasikan.

Meski tidak akan meminta persetujuan setiap negara untuk setiap proyek yang masuk dalam concrete deliverables, Presidensi G20 tetap membuka kesempatan bagi anggota untuk menolak salah satu proyek untuk alasan tertentu.

Concrete deliverables saat ini sedang dalam tahap pengumpulan proyek yang estimasinya akan selesai seminggu setelah Pertemuan Sherpa ke-2.

Menurut Delegasi Mexico, proyek-proyek baru ini akan membuka peluang kerja dan meningkatkan investasi domestik untuk memitigasi permasalahan migrasi karena adanya insentif untuk tetap bekerja di negara asalnya.

Baca juga: Menkeu : Sistem pajak global harus tampung suara negara berkembang
Baca juga: Airlangga: Ekonomi biru berpotensi ciptakan jutaan lapangan kerja
Baca juga: Menkeu minta dukungan Brasil dalam pembentukan dana perantara keuangan

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022