Jakarta (ANTARA) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengakui biaya pembangunan untuk perbaikan daya dukung di Jakarta jauh lebih mahal dibandingkan pembangunan di Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur.

"Biayanya jauh lebih mahal karena Jakarta sudah jadi kota, tentu pembangunan di sini jauh lebih mahal," kata Riza Patria di Balai Kota Jakarta, Jumat.

Riza menilai harga tanah hingga harga material di Jakarta juga lebih mahal.

Dengan begitu, setiap pembangunan sarana dan infrastruktur seperti jalan, jembatan, gedung hingga kawasan industri juga dipastikan lebih mahal di kawasan Jakarta dan sekitarnya.

"Semua ada satuannya, harganya bisa dilihat. Berapa harga satuan di Jakarta dan di Kalimantan, plus-minus tentunya," kata Riza.

Politisi Partai Gerindra itu tidak menampik dan sependapat dengan pernyataan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Baca juga: Menteri PUPR: Pembangunan infrastruktur dasar IKN dimulai Agustus 2022
Baca juga: DKI Jakarta perlu kewenangan khusus untuk jadi kawasan ekonomi


Sebelumnya, Menteri PUPR mengatakan,
merenovasi kondisi DKI Jakarta diperkirakan akan menghabiskan lebih banyak biaya daripada pembangunan di ibu kota baru.

"Jadi daya dukung Jakarta ini sudah berat, memperbaikinya pun mungkin lebih mahal kalau kita bikin baru," kata Basuki di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (11/7).

Menteri PUPR mengatakan, pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN
di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, bisa dimulai pada Agustus 2022.
 

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022