Jakarta (ANTARA) - Pelatih tim nasional bola basket India Veselin Matic menegaskan bahwa ia sejak awal menyadari mendapatkan grup yang sulit di Piala FIBA Asia 2022, bakal bertemu lawan-lawan berat, dan memiliki peluang tipis untuk bisa lolos ke babak berikutnya.

India kembali menderita kekalahan dalam pertandingan kedua mereka di Grup D, ketika dilumat Filipina 59-101 di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat.

Hasil itu menandai dua kekalahan beruntun bagi India, di mana mereka selalu "membiarkan" lawan mencapai tiga digit poin setelah sebelumnya juga kalah telak 47-100 kontra Selandia Baru, dua hari yang lalu.

"Sejak awal kami tahu sulit bagi kami untuk keluar dari grup ini, dan tahun ini kami datang dengan tim yang sangat muda," kata Matic dalam keterangan pers selepas pertandingan.

Baca juga: Filipina menang perdana dengan skor telak 101-59 atas India

Oleh karena itu, juru taktik asal Serbia itu menegaskan bahwa timnya datang ke Jakarta dengan misi utama menimba pengalaman bagi roster mereka yang rata-rata dihuni pemain muda.

Matic mengaku bahwa roster yang disusunnya untuk Piala FIBA Asia ini nantinya juga akan memperkuat India dalam kelanjutan babak kedua kualifikasi Piala Dunia FIBA 2023 zona Asia pada Agustus nanti hingga Februari tahun depan.

Kemudian ia juga berencana menyiapkan komposisi yang sama, ditambah sejumlah pemain yang bulan lalu bisa menempati lima besar Piala FIBA Asia U-16, untuk persiapan Piala FIBA Asia 2025.

"Kami datang ke sini untuk belajar. Kesempatan bagus belajar kepada tim seperti Filipina, yang sangat saya hormati sepanjang karier," katanya.

Matic juga menyebut Selandia Baru, yang dihadapi India di laga perdana Grup D, punya reputasi tak pernah absen dari putaran final Piala Dunia FIBA lima edisi terakhir.

Sedangkan Lebanon disebutnya sebagai tim yang tampak selalu berada di puncak performa dalam beberapa bulan terakhir.

"Jadi ini adalah grup yang sangat berat. Mungkin kekalahan kami selalu telak, tapi di setiap gim selalu ada momen-momen yang membuat saya senang," ujar Matic.

Baca juga: FIBA Asia Cup 2022: Selandia Baru perpanjang dominasi atas India

Pelatih berusia 61 tahun itu mencontohkan adanya penurunan jumlah turnover atau kehilangan penguasaan bola yang dilakukan India melawan Filipina, yakni sebanyak 23 kali, dibandingkan 27 kali kontra Selandia Baru.

Kesempatan mendulang pengalaman juga diutarakan oleh salah satu pemain India, Muin Bek Hafeez. Meski masih berusia 26 tahun, Hafeez tercatat sebagai salah satu pemain senior di roster India yang memiliki rata-rata umur 23 tahun.

"Kami tim yang sangat muda, setiap hari terus berusaha memperbaiki pemahaman atas permainan ini," katanya.

"Kami banyak belajar dari tim-tim lawan. Di India kami tidak punya liga, sehingga ada banyak hal yang kami pelajari dari Filipina tadi maupun Selandia Baru di laga sebelumnya," ujar Hafeez melengkapi.

Dengan dua kekalahan yang sudah diderita, peluang India untuk lolos dari Grup D memang teramat tipis, bahkan bisa habis sama sekali apabila di pertandingan lain Lebanon mampu menundukkan Selandia Baru.

Lebanon bakal menjadi lawan India di laga pemungkas mereka di Grup D pada Minggu (17/7) mulai pukul 11.00 WIB.

Baca juga: Giliran Suriah jadi korban Akatsuki Five di FIBA Asia Cup 2022
Baca juga: Filipina menang perdana dengan skor telak 101-59 atas India
Baca juga: Iran dikte Kazakhstan untuk puncaki klasemen Grup C FIBA Asia Cup

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2022