Jakarta (ANTARA) - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (Indonesia Port Corporation Car terminal/IPCC) memastikan bisnis terminal kendaraan di Tanjung Priok, Jakarta Utara semakin cerah seiring industri otomotif di Indonesia pulih.

"Kami optimis bisnis layanan pelabuhan terminal kendaraan akan semakin mendulang cuan besar seiring berlalunya pandemi COVID-19," kata Direktur Utama IPCC, Rio TN Lasse dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.

Baca juga: IPCC berupaya jadi ekosistem terminal mobil

Menurut Rio, sebagai perusahaan publik ke depan bakal lebih mampu untuk mendulang laba lebih besar dan menjalankan bisnis sesuai dengan visi dan misi.

Pada ulang tahun go publik ke-4, manajemen IPCC berkomitmen mendukung program connectivity sisi laut dan darat yang dipastikan memberi pengaruh positif terhadap distribusi kendaraan secara nasional.

“Ke depan, dengan bergabungnya antar Pelindo menjadi satu, di mana posisi IPCC berada di bawah sub holding Pelindo Multi Terminal, maka terbuka peluang sangat luas bagi IPCC untuk lebih mengembangkan usahanya,” ujar Rio.

Selain di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, IPCC Terminal Kendaraan juga membuka cabang di Pelabuhan Belawan, Panjang, Pontianak, Surabaya, dan Makassar.

Data manajemen IPCC Terminal Kendaraan di Kantor Pusat Tanjung Priok, terutama untuk terminal domestik terjadi peningkatan aktivitas bongkar muat barang berupa mobil CBU, kargo umum (general cargo), dan alat berat rata-rata lebih dari 60 persen selama Maret-Juni 2022 dibanding periode yang sama tahun lalu.

“Dibanding sebelum pandemi memang volume masih lebih rendah. Tetapi peningkatannya telah sangat pesat, terutama untuk terminal domestik. Ini menunjukkan kalau ekonomi kita telah mulai menunjukkan tren ke arah yang lebih baik,” ucap  Rio.

Baca juga: Anies sebut elektrifikasi bus implementasi rekomendasi IPCC PBB

Data dari emiten berkode IPCC ini, selama empat bulan terakhir setelah pandemi ini, tercatat lebih 90.000 mobil CBU telah dilakukan aktivitas bongkar muat di Terminal Domestik IPCC Terminal Kendaraan Tanjung Priok, meningkat 55 persen dibanding periode yang sama tahun lalu (YoY).

Sedang alat berat, tercatat lebih dari 30.000 unit atau meningkat 352 persen (YoY) sedangkan kargo umum turun 40,60 persen.

Lonjakan aktivitas juga terjadi di terminal internasional, untuk ekspor dan impor mobil CBU, kargo umum, dan alat berat.

Menempati lahan lebih dari 30 hektar di kompleks pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, terminal kendaraan IPCC menyediakan fasilitas bongkar muat kendaraan dan terminal buat penyimpanan sementara yang mampu menampung lebih satu juta kendaraan.

"Sekitar lima hektar di antaranya untuk melayani tujuan domestik yang mampu menampung lebih 400 ribu kendaraan," kata Rio.

Rio memastikan semua jenis kendaraan yang bergerak menggunakan roda bisa dilayani perusahaan untuk bongkar muat di pelabuhan.

Rio mengungkapkan Indonesia memiliki pelabuhan dengan letak geografis yang strategis karena terhubung langsung jalan tol, sehingga truk tronton bisa masuk atau keluar area pelabuhan dengan lancar.

"Dan layanan 24 jam, tujuh hari setiap pekan. Jadi kapan pun pelanggan datang, pasti kami layani dengan baik. Semua prosedur dan peralatan bongkar muat kami juga sudah sekelas dengan terminal-terminal kendaraan lain di dunia dan terakreditasi,” tutur Rio.

Baca juga: Aktivis ingatkan perbankan ikut berperan atasi krisis iklim

Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2022