Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta para tokoh masyarakat tidak melontarkan pernyataan-pernyataan yang bisa memancing emosi dan memicu terjadinya kekerasan seperti bentrokan di Abepura, Papua, Kamis sore. "Banyak pernyataan-pernyataan dari tokoh masyarakat yang tidak disadari bisa memancing emosi masyarakat untuk bertindak anarkis," kata Wapres di Jakarta, Jumat. Pernyataan Wapres tersebut menjawab pertanyaan masih adanya pernyataan tokoh nasional yang mendukung unjukrasa soal Freeport sehingga menimbulkan aksi unjuk rasa yang lebih besar. Wapres meminta para tokoh dan pengamat agar bisa menahan diri jangan hanya karena ingin populer pernyataan-pernyataannya tanpa disadari bisa menimbulkan dampak yang besar. Media massa, lanjut Wapres, juga diminta untuk menahan diri agar tidak menayangkan kekerasan yang terjadi dalam aksi unjukrasa karena dapat memicu emosi masyarakat. "Adegan demo-demo yang keras seperti penyerbuan kantor PT Freeport yang ada di Jalan Rasuna Said Kuningan Jakarta pada malam hari ditayangkan berkali-kali. Itu memancing orang untuk berbuat lagi, " katanya. Terkait dengan upaya polisi mengejar pelaku insiden Abepura Wapres mengatakan, semua yang berbuat harus dihukum dan polisi sudah diperintahkan untuk bersikap profesional, tidak melebihi aturan main di Kepolisian. "Perasaan manusia sama saja jika ada teman seprofesinya disakiti, kadang emosi dan solidaritas akan muncul. Yang terpenting harus saling menghargai tugas masing-masing," katanya. Ia menegaskan dalam insiden Abepura, hukum harus ditegakkan karena jika sekali membiarkan kejadian buruk itu maka akan terjadi terus di mana-mana. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tidak ikut-ikutan melakukan provokasi terhadap kasus Freeport karena pemerintah sudah kerap kali menjelaskan kondisi dan persoalan yang terjadi di PT Freeport.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006