Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) Petrus Reinhard Golose mengatakan bahwa kerja sama antara BNN RI dengan Kepolisian Federal Australia akan mengedepankan pertukaran informasi dan data intelijen terkait perdagangan narkotika.

“Bekerja sama di bidang pertama, pertukaran informasi dan data intelijen terkait perdagangan narkotika,” kata Petrus kepada wartawan di Kantor BNN, Jakarta, Rabu.

Penguatan kerja sama antara BNN dengan Kepolisian Federal Australia (Australia Federal Police/AFP) dilatarbelakangi oleh modus masuknya narkotika yang serupa dengan Indonesia.

Baca juga: BNN-Polri sepakat kurangi pemidanaan pengguna narkotika

Dalam rapat antara BNN dengan AFP, Petrus mengungkapkan bahwa topik yang mereka bahas adalah pencegahan dari ancaman sindikat Golden Triangle, Golden Crescent, dan sindikat yang berasal dari Amerika Selatan.

“AFP memiliki representasi yang bertugas di Amerika Selatan, juga di wilayah Golden Crescent dan Golden Triangle,” tuturnya.

Golden Triangle merupakan kawasan yang menjadi pusat produksi berbagai jenis narkotika di Asia Tenggara dan berlokasi di wilayah pedalaman dan pegunungan di bagian utara Myanmar, Thailand, dan Laos.

Sedangkan, Golden Crescent merujuk pada kawasan pemasok opium yang berlokasi di Asia Selatan. Adapun negara-negara yang termasuk di dalam kawasan tersebut adalah Afghanistan, Iran, dan Pakistan. Sindikat ini adalah salah satu jaringan narkoba yang sering diungkap oleh BNN.

Oleh karena itu, untuk mencegah penyebaran narkotika ke Indonesia, khususnya kokain dari Amerika Selatan dan metamfetamin atau sabu-sabu, Indonesia mempererat kerja sama pemberantasan narkotika dengan Australia.

Selain itu, BNN juga mengupayakan pemberantasan clandestine laboratories atau laboratorium gelap narkotika untuk mencegah proses pembuatan narkotika.

“Kami akan belajar dari satu sama lain mengenai bagaimana kami akan bertarung melawan narkotika,” ucap Petrus.

Selain pertukaran informasi, kerja sama antara BNN dengan AFP juga meliputi peningkatan kapasitas dan pengembangan profesionalitas melalui pelatihan bersama.

“Sehingga bersama-sama kami bisa melindungi kedua negara ini, Indonesia dan Australia, terutama dari masalah narkotika,” kata Petrus.

Baca juga: Kepala BNN sepakat putusan MK tolak legalisasi ganja medis
Baca juga: Kepala BNN-Wamenlu Venezuela bahas upaya kerja sama perangi narkoba
Baca juga: BNN sita tiga kuintal narkotika dalam sebulan

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2022