Jakarta (ANTARA News) - Indonesia berminat untuk mencalonkan diri menjadi anggota Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB yang baru terbentuk pada Rabu (15/3) untuk menggantikan Komisi HAM PBB yang bermarkas di Jenewa. Pernyataan itu dikemukakan oleh Juru Bicara Departemen Luar Negeri (Deplu) Desra Percaya di Gedung Deplu Jakarta, Jumat. "Pemerintah Indonesia menyambut baik pembentukan Dewan HAM dan berharap terbentuknya Dewan HAM akan meningkatkan peran dan kinerja PBB dalam upaya perlindungan HAM di seluruh dunia. Berkaitan dengan keanggotaan, Indonesia juga memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai anggota dewan," kata Desra. Majelis Umum PBB yang memiliki 191 anggota, Rabu (15/3) dengan suara melimpah, 170 negara termasuk Indonesia, mensahkan resolusi tentang pembentukan Dewan HAM meskipun ada penentangan keras dari AS dan tiga sekutunya. Badan HAM baru itu dirancang untuk menjadi lebih efektif dan untuk menggantikan badan yang ada sekarang ini, Komisi HAM yang dianggap kredibilitasnya telah dinodai oleh kehadiran di antara 53 anggotanya, pelanggar hak asasi manusia terkenal seperti Cina, Kuba, Sudan dan Zimbabwe. "Anggota Dewan HAM ada 47 negara bukan individu yang pemilihannya akan dilakukan pada 9 Mei 2006," ujarnya. Pemilihan, kata Desra, dilakukan dengan pertimbangan mayoritas dan atas dasar pertimbangan geografis. "Asia dan Afrika masing-masing memperoleh 13 kursi, Eropa Timur enam kursi, Amerika Latin dan Karibia delapan kursi, serta Eropa Barat tujuh kursi," katanya. Anggota Dewan HAM, Desra menambahkan, akan menjabat selama tiga tahun dan tidak boleh dicalonkan lagi dalam dua periode berturut-turut. Desra juga mengatakan, berbeda dengan usulan semula yang cukup ambisius dari Sekjen PBB Kofi Anan untuk membentuk Dewan HAM yang sejajar dengan organ utama PBB, akhirnya diperoleh kesepakatan bahwa posisi Dewan HAM sebagai badan subsider di bawah Majelis Umum PBB yang dalam waktu lima tahun akan ditinjau lagi statusnya. Dukungan terhadap Dewan HAM muncul dari hasil pemungutan suara yang menyebutkan 170 negara mendukung, empat menentang -- AS, Israel, Palau dan Kepulauan Marshall -- dan tiga negara tidak memberikan suaranya yaitu Iran, Venezuela dan Belarus.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006