"Kami mau 300 tetapi karena ruangannya kurang memadai, berhubungan dengan pendingin udara dan sebagainya jadi kami hanya 100 targetnya," ujar pengurus BKOW Provinsi DKI Jakarta Kaniawati di Jakarta, Minggu.
Baca juga: BNPT gelar donor darah di Jakarta dan Sentul menjelang HUT ke-12
Kaniawati mengatakan hingga siang ini tercatat lebih dari 50 orang sudah mendonorkan darah dari total pendaftar sekitar 70 orang. Menurut dia, kondisi kesehatan seperti tekanan darah yang tinggi atau rendah serta hemoglobin rendah menjadi alasan calon pendonor ini gagal menyumbangkan darahnya.
"Lupa belum tiga bulan setelah donor. Ada yang baru vaksin, jeda dulu. Lalu yang lagi menstruasi tidak bisa. Apalagi yang lagi hamil enggak bisa," ujar dia.
Pengunjung yang baru mendapatkan vaksin COVID-19 juga tak dapat mendonorkan darahnya. Menurut teknisi transfusi dari PMI Jakarta Selatan Budi Gesangjati, penerima vaksin AstraZeneca harus menunggu satu bulan untuk menyumbangkan darahnya.
"Tidak boleh boleh habis divaksin donor karena masih ada anti bodinya. Selain AstraZeneca, delapan hari jeda," tutur Budi.
Baca juga: Ratusan ASN Jaksel antusias peringati Hari Donor Darah Sedunia
Budi mengingatkan masyarakat agar beristirahat cukup dan mendapatkan asupan makanan yang cukup sebelum mendonorkan darah mereka.
Kemudian, usai mendonorkan darah, sebaiknya membatasi gerak minimal satu jam setelah donor. Pada orang-orang yang baru pertama kali mendonorkan darahnya, Budi berpesan agar menenangkan diri karena kebanyakan mereka tegang.
Rani (22), pendonor asal Bogor, Jawa Barat mengaku hanya merasa lapar beberapa menit setelah darahnya diambil, namun tak merasa lemas ataupun pusing.
Kegiatan donor darah ini bekerja sama dengan PMI Jakarta Selatan. Sehari sebelumnya, panitia BKOW Fair 2022 mengadakan kegiatan vaksinasi booster dan pemeriksaan kesehatan seperti gula darah.
Baca juga: Ragam transformasi sambut Hari Donor Darah
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2022
