Jakarta (ANTARA) - Platform otomatisasi pengelolaan sumber daya manusia (SDM), Omni HR, mengumumkan pendanaan pra-awal (Pre-Seed) senilai 2,4 juta dolar AS (setara Rp36 miliar) yang dipimpin oleh Alpha JWC Ventures dan Picus Capital, dengan partisipasi dari FEBE Ventures, Basis Set Ventures, Ratio Ventures, dan Frances Kang di Horizons Ventures.

Florian Reichert, Partner & Managing Director, Picus Capital dalam siaran pers pada Selasa menganggap kehadiran startup Omni HR mampu mendorong digitalisasi dalam manajemen SDM.

"SDM adalah bagian paling penting dalam setiap bisnis. Kami percaya pasar Asia Tenggara masih belum memiliki sistem yang komprehensif dan terlokalisasi untuk mengelola tenaga kerja secara efisien dan mudah digunakan. Omni HR telah membangun solusi unggul dengan di atas fungsionalitas administratif dasar dengan mengotomatisasi alur kerja di departemen SDM," kata Florian Reichert, Partner & Managing Director, Picus Capital dalam siaran pers pada Selasa.

Baca juga: Amazon Web Service adakan program edukasi guna tingkatkan SDM digital

Baca juga: Pengamat: UMKM perlu didorong masuk ke rantai pasok otomotif


Kebutuhan atas sistem seperti itu dinilai menjadi semakin penting dengan meningkatnya jumlah perangkat lunak yang digunakan di perusahaan dan semakin banyaknya tenaga kerja jarak jauh yang sulit dikelola dengan infrastruktur TI tradisional.

Senada dengan Florian, Jefrey Joe, Co-Founder dan General Partner, Alpha JWC Ventures menganggap bahwa platform manajemen SDM komprehensif yang sedang dibangun oleh Omni HR menjawab masalah yang dihadapi oleh sebagian besar jenis perusahaan.

"Kami percaya Omni HR memiliki potensi unik untuk tumbuh cepat dan menjadi software SDM terbaik pilihan pelaku bisnis di Asia Tenggara,” kata Jefrey.

Didirikan pada tahun 2021 oleh Brian Ip dan YC Chan, Omni HR menyediakan platform dan sistem manajemen yang membantu perusahaan mendigitalkan dan mengotomatiskan berbagai data karyawan dari awal mulai masuk hingga meninggalkan perusahaan.

Saat ini perusahaan-perusahaan di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia, mulai mendigitalkan proses serta aktivitas manajemen karyawan dan operasional perusahaan. Namun, belum ada perangkat lunak (software) yang dapat menjawab kebutuhan ini dengan baik. Kebanyakan software yang beredar di pasaran hanya hanya mendukung fungsi administrasi dasar, sehingga masih banyak sekali proses yang dilakukan secara manual oleh pegawai.

Omni HR hadir sebagai platform manajemen karyawan yang memungkinkan organisasi untuk mendigitalkan catatan karyawan, mengotomatisasi tugas administratif, dan menggunakan data-data tersebut dengan mudah serta terintegrasi dengan berbagai sistem yang ada.

“Selain itu, software HR juga membutuhkan pendekatan lokal yang dapat menyesuaikan fitur dengan aturan ketenagakerjaan yang berbeda di setiap negara. Kami sebagai startup Asia Tenggara punya kesempatan untuk lebih mengerti apa yang dibutuhkan perusahaan di masing-masing negara, namun di sisi lain, kami juga punya perspektif regional dan global untuk membawa inovasi-inovasi terbaik bagi pengguna platform kami,” ujar Co-Founder Omni HR, Brian Ip.

Sejak soft launching di Maret 2022, Omni HR telah diadopsi oleh sejumlah perusahaan untuk mengotomatisasi proses manual SDM seperti administrasi bagi karyawan baru, manajemen permintaan cuti, dan manajemen dokumen. Kini, Omni HR siap untuk ekspansi ke seluruh Asia Tenggara, dengan fokus utama di Indonesia dan Singapura.

Dengan pendanaan baru ini, Omni HR akan terus menambah fitur-fitur di platformnya, seperti fitur rekrutmen dan performance review, yang akan diluncurkan akhir tahun ini.

Baca juga: Mendag targetkan digitalisasi sejuta UMKM dan seribu pasar rakyat

Baca juga: Tokopedia dorong implementasi digitalisasi pasar rakyat

Baca juga: BCA Digital kurangi emisi karbon dan beri edukasi keuangan nasabah

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022