Jakarta (ANTARA) - Ketua Komisi Ilmu Sosial Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) Mayling Oey-Gardiner merekomendasikan forum G20 untuk membangun upaya kolektif dan partisipasi mendalam untuk meningkatkan ketahanan masyarakat global dalam menghadapi tantangan dan krisis.

"Rekomendasi ini adalah membangun komitmen dari semua negara, pemerintah, dan semua segmen masyarakat yang selaras dengan komunitas lokal," kata Mayling dalam S20 Pre-Summit Meeting yang diikuti secara virtual di Jakarta, Rabu.

Dan juga ke tingkat individu untuk membangun upaya kolektif yang berarti dan partisipasi mendalam dari semua tingkat untuk mengatasi tantangan global, kata Maylin.

Komisi AIPI tersebut juga mengusulkan agar G20 dapat memastikan keberlanjutan dan ketahanan masyarakat dan bumi untuk kehidupan yang lebih baik.

Baca juga: Presiden Jokowi dorong G20 jembatani percepatan transisi energi

Baca juga: G20 perkuat adopsi kebijakan berbasis bukti dan dana krisis global


Untuk itu, Science20, salah satu kelompok keterlibatan di G20, diharapkan dapat menawarkan solusi untuk masalah G20 dengan memberi manfaat bagi dunia. Namun, itu harus dicapai dengan selalu menempatkan masyarakat sebagai pusat kepentingan.

Komisi AIPI itu juga merekomendasikan upaya kolektif G20 untuk mengatasi hambatan global umum berdasarkan penelitian yang diperlukan dan tepat dalam ilmu sosial dan humaniora.

Upaya bersama G20 diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup dan mata pencaharian serta kesempatan hidup masyarakat dalam menghadapi multidimensi akibat perbuatan manusia seperti perang, dislokasi sosial, konflik, krisis iklim dan energi, ujarnya

Upaya kolaboratif juga diperlukan untuk mengurangi hambatan bagi semua orang dalam mendapatkan manfaat dari pendidikan, kesehatan universal dan akses ekonomi sosial global.

Sementara itu, Presiden Academia Nacional de Ciencias Exactas, Físicas y Naturale (ANCEFN), Argentina, Victor A Ramos, mendukung tiga isu prioritas dalam Presidensi G20 Indonesia, yakni arsitektur kesehatan global, transformasi ekonomi digital dan transisi energi.

Ia menuturkan salah satu tantangan terbesar yang dihadapi dunia saat ini adalah membangun kembali perekonomian di tengah pandemi COVID-19.

Untuk itu, perlu bekerja bersama untuk memulihkan ekonomi pasca-pandemi COVID-19 dan menciptakan kualitas kehidupan yang lebih baik bagi semua orang.

Di lain sisi, ia menyoroti bahwa G20 perlu mendorong perang berakhir antara Rusia dan Ukraina karena perang tersebut telah mengakibatkan terganggunya produksi, pasokan dan akses pangan. Jika dibiarkan, maka kekurangan pangan dan kelaparan global akan meningkat.

"Sebagai ilmuwan kita harus mendesak pemerintah untuk menghentikan perang ini sesegera mungkin dan terus bekerja sama untuk menciptakan kesehatan global yang lebih baik untuk meningkatkan transformasi ekonomi digital dan aktivitas kerja di sektor energi," ujarnya.

Baca juga: Ketua AIPI: G20 tingkatkan kerja sama atasi perubahan iklim

Baca juga: AIPI: G20 dukung pemerataan akses pelayanan kesehatan global


 

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022