Jakarta (ANTARA) - PT Link Net Tbk resmi menggandeng Hepmil Media Indonesia untuk membuka peluang para pelaku bisnis memperkenalkan brand serta berinteraksi lebih dekat dengan target milenial dan Gen Z.

"Melalui kerja sama dengan Hepmil Media Indonesia, Link Net dapat menawarkan ruang promosi pada YouTube Reserved Media dan TikTok Branded Content, sekaligus memungkinkan para pemasar untuk memperluas jangkauan targetnya melalui inventori iklan milik First Media," kata Deputy Chief Marketing Officer PT Link Net Tbk Santiwati Basuki dalam keterangannya diterima di Jakarta pada Senin.

Kemitraan tersebut semakin melengkapi inventori iklan yang tersedia pada layanan Link Net.

"Berbekal portofolio Hepmil dalam mengimplementasikan konten kreatif dan inventori media periklanan, kami yakin bisa memberikan solusi media yang terintegrasi dan mendukung berbagai brand dalam meningkatkan konversi pelanggan," kata dia.

Baca juga: Link Net gelar penghargaan pelanggan

Santiwati menambahkan kemitraan Link Net dan Hepmil Media Indonesia akan memberikan manfaat bagi berbagai brand dalam memaksimalkan platform YouTube dan TikTok untuk menyuguhkan ragam konten kreatif yang tepat sasaran.

Optimalisasi dua platform paling populer bagi pengguna internet tersebut, juga semakin melengkapi langkah Link Net untuk menjangkau lebih banyak generasi muda di Indonesia.

Sementara itu, Co-Founder & CEO Hepmil Media Group Karl Mak menyampaikan bahwa dengan tujuan yang sama untuk menghadirkan solusi media inovatif bagi pelaku bisnis di Indonesia, Hepmil berkolaborasi dengan Link Net.

“Dalam satu dekade terakhir, sektor media digital di Asia Tenggara termasuk Indonesia berkembang pesat. Dengan semakin banyak orang menghabiskan waktu di media online, kami senang bermitra dengan Link Net mendorong solusi iklan YouTube dan TikTok ke beberapa brand dan pengiklan terbesar di Indonesia," kata dia.

Produk YouTube Reserved Media milik Hepmil menawarkan brand kesempatan mengamankan slot iklan yang diinginkan di inventori channel premium YouTube alih-alih melalui Auction.

Di TikTok, Hepmil memungkinkan pengiklan menjangkau audiens milenial muda dan Gen Z melalui platform kreator TikTok mereka. Didukung keahlian servis dan analisis data Hepmil, klien dapat bekerja sama dengan kreator untuk meluncurkan konten yang menghibur dan hiper-lokal berdasarkan tujuan kampanye mereka.

Laporan We Are Social 2022 menunjukkan dari total populasi Indonesia, 73,7 persen merupakan pengguna internet dan 68,9 persen pengguna aktif media sosial. YouTube dan TikTok menjadi platform digital yang paling banyak diakses oleh pengguna internet.

Laporan yang sama juga menyebut bahwa YouTube Ads mampu menjangkau 67,9 persen dari total pengguna internet di Indonesia, sedangkan untuk TikTok Ads mampu menjangkau 45 persen dari total pengguna internet lokal di Indonesia. Bisa disimpulkan, YouTube dan TikTok menjadi platform potensial bagi brand untuk menjangkau audiens khususnya para pengguna internet.

Baca juga: Axiata-XL Axiata akuisisi 66,03 persen Saham Link Net

Baca juga: Link Net bukukan pendapatan Rp1,05 Triliun

Baca juga: Link Net raih sertifikasi "Great Place to Work"

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022