Susu babi telah mendapatkan banyak perhatian dan kami saat ini sedang melakukan penelitian tentangnya,
Beijing (ANTARA) - Lembaga penelitian hewan di Shanghai, China, melakukan riset mengenai kemungkinan susu babi bisa menjadi konsumsi manusia sehari-hari pada masa-masa mendatang.

"Susu babi telah mendapatkan banyak perhatian dan kami saat ini sedang melakukan penelitian tentangnya," kata Kepala Tim Penelitian Lembaga Peternakan dan Kedokteran Hewan, Shanghai Academy of Agricultural Sciences, Tan Yongsong, Senin.

Dalam wawancara dengan media setempat, dia mengatakan bahwa setelah penelitian pendahuluan dan uji coba, susu babi berpotensi bisa digunakan sebagai minuman harian pada masa-masa mendatang.

Menurut dia, susu babi warnanya putih susu, tidak memiliki rasa dan bau khusus, dan mirip dengan susu sapi dan susu kambing.

Baca juga: China bangun fasilitas riset energi fusi

Penelitian awal mendapati susu babi memiliki kadar nutrisi yang tinggi.

Nutrisi susu babi mengandung energi, lemak, protein, laktosa, kalsium, sodium, dan lain sebagainya.

Beberapa indikator kandungan gizi mendekati atau bahkan melebihi kadar gizi susu sapi dan susu kambing, misalnya kandungan protein susu babi mencapai hampir 17 gram per 100 gram atau jauh lebih tinggi daripada kandungan protein susu sapi atau kambing yang hanya 3 gram per 100 gram.

Hanya sedikit laporan penelitian mengenai susu babi di dunia dan di China sendiri juga tidak ada pakar babi yang melakukan penelitian tersebut.

"Penelitian terhadap susu babi baru dimulai dan membutuhkan waktu relatif lama," kata Tan.

Ia menambahkan bahwa tujuan dari penelitiannya itu untuk memperkaya dan memenuhi kebutuhan berbagai kelompok konsumen. 

Baca juga: Riset ungkap koeksistensi manusia dan macan tutul salju di China barat laut
Baca juga: Riset: Calon vaksin mRNA China lebih lemah terhadap Omicron

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022