Kita perlu terus-menerus memperkuat moderasi beragama.
Jakarta (ANTARA) - Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Bajang H. Muhammad Zainul Majdi menyebut punya kesamaan visi dengan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Terindo Hary Tanoesoedibjo.

"Kalau bicara saya dengan beliau (Hary Tanoesoedibjo), bicara soal gagasan dan visi. Memang ada beberapa hal mendasar, ada kesamaan, tentu melihat bahwa kemajemukan itu harus kita jaga betul karena kemajemukan adalah perekat kita sebagai anak-anak bangsa," kata T.G.B. Muhammad Zainul Majdi saat ditemui di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Jumat.

Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo rencananya akan melantik T.G.B. Muhammad Zainul Majdi sebagai ketua harian pada hari Sabtu (6/8).

"Kedua, kita perlu terus-menerus memperkuat moderasi beragama karena ini artinya tetap menjadikan agama sebagai inspirasi kita bangun Indonesia," ungkapnya.

Zainul Majdi menyebut dirinya dan Hary Tanoe menghormati perbedaan umat beragama yang tumbuh di Indonesia.

"Ketiga, ikhtiar-ikhtiar politik itu harus dinyatakan pada kesejahteraan masyarakat. Ini beberapa hal di antara banyak hal yang saya punya kesamaan dengan beliau, tentang kemajemukan moderasi beragama, dan kerja politik muaranya jelas, tidak hanya hiruk pikuk, tetapi ada kebijakan dan strategi hadirkan kesejahteraan," jelasnya.

Ia juga mengakui rencana pelantikannya sebagai Ketua Harian Perindo pada hari Sabtu (6/8).

"Iya, rencananya, insyallah, besok siang, (sebagai) Ketua Harian Nasional DPP Perindo," kata dia.

Zainal Majdi punya banyak pengalaman di berbagai partai politik. Ia pernah menduduki kursi anggota Fraksi Partai Bulan Bintang DPR RI periode 2004–2009.

Selanjutnya dia menjadi Gubernur NTB selama dua periode, yaitu 2008—2013 dan 2013—2018. Saat dilantik menjadi gubernur, Zainul Majdi merupakan gubernur termuda, berusia 36 tahun.

Alumnus Universitas Al-Azhar Kairo itu lalu bergabung dengan Partai Demokrat pada periode 2011—2018. Saat memenangi kursi gubernur, dia diusung partai koalisi, yaitu Partai Gerindra, Partai Golkar, PDI Perjuangan, PPP, PAN, dan dan PKB.

Setelah tidak lagi menjabat, Zainul Majdi sempat membuat heboh karena pernyataannya mendukung Presiden Jokowi dalam Pilpres 2019. Dukungannya terhadap Presiden Jokowi pertama kali tersebar melalui aplikasi perpesanan dan media sosial.

Setelah keluar dari Demokrat, Zainul Majdi kemudian menjadi kader Partai Golkar. Pendiri Nahdlatul Wathan (NW) tersebut mendapatkan jabatan sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Bidang Keumatan. Namun, dia selanjutnya bergabung dengan Perindo.

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2022