Palu (ANTARA) - Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Sulawesi II meningkatkan kapasitas 145 fasilitator pendamping Warga Terdampak Bencana (WTB) gempa, tsunami, dan likuefaksi di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, yang tercatat sebagai penerima manfaat pembangunan 712 unit hunian tetap permanen.

Kepala Satuan Kerja Penyediaan Perumahan BP2P Sulawesi II Erpika Ansela Surira, di Palu, Kamis, mengemukakan sebanyak 145 fasilitator akan bekerja melakukan pendampingan terhadap WTB penerima manfaat hunian, selama proses pembangunan 712 hunian tetap permanen di Palu dan Donggala.

"Sebanyak 145 fasilitator tersebut sebelumnya telah kami latih melalui pelatihan penguatan fasilitator pendamping relokasi permukiman berbasis komunitas," ucap Erpika Ansela.

Baca juga: BP2P Sulawesi bangun 712 hunian tetap untuk penyintas gempa

Pelatihan, kata dia, menjadi satu pendekatan untuk meningkatkan pemahaman dan wawasan serta kemampuan fasilitator, sehingga dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik selama proses pembangunan 712 hunian tetap di dua daerah tersebut.

"Kami berharap fasilitator dalam melaksanakan tugasnya tetap mengedepankan nilai-nilai etika dan kemanusiaan, serta menjunjung tinggi kode etik dan menjaga nama baik Kementerian PUPR," ucapnya.

Ia menjelaskan 145 fasilitator pendamping relokasi permukiman berbasis komunitas adalah mereka yang berpendidikan minimal strata satu dan memiliki pengalaman dalam pendampingan pemberdayaan masyarakat.

Baca juga: Sulawesi Tengah miliki 31 sensor pendeteksi getaran gempa bumi

Fasilitator tersebut, ujar dia, sebelum ditingkatkan kapasitasnya telah melalui proses seleksi dan dinyatakan layak untuk menjadi fasilitator.

"Mereka akan bekerja selama 6-12 bulan, mulai dari prakonstruksi pembangunan hunian hingga warga menempati hunian," kata dia.

Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Sulawesi II segera membangun 712 hunian tetap permanen untuk penyintas gempa, tsunami, dan likuefaksi di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, sebagai upaya pemenuhan hak dasar masyarakat sekaligus percepatan pemulihan setelah bencana 2018.

Baca juga: Penyintas bencana memulai kehidupan baru di Pombewe

Proses pembangunan telah dimulai dan diperkirakan berakhir Juli 2023. Pembangunan 712 hunian tetap tersebut menelan anggaran senilai Rp120 miliar lebih.
BP2P Sulawesi II melaksanakan pelatihan penguatan fasilitator pendamping relokasi permukiman berbasis komunitas, 3 - 6 Agustus, di Palu. (ANTARA/HO-BP2P Sulawesi II)

Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022