Tangerang, Banten (ANTARA) - Pihak Kecamatan Larangan, Kota Tangerang, Banten, mengatakan pelaksanaan kegiatan upacara pengibaran bendera HUT ke-77 Kemerdekaan RI di lapangan sepakbola mini Larangan Indah berjalan lancar meski masih tergenang sisa-sisa air dan lumpur akibat hujan di malam hingga dini hari.

"Rasa bangga sekali, penghargaan setinggi-tingginya pada jajaran paskibra Larangan. Semua prosesi upacara berlangsung sangat lancar, syahdu bahkan tidak terganggu sedikit pun, walau kondisi lapangan tergenang sisa-sisa air hujan tadi malam," kata Gunawan Priahutama, Camat Larangan dalam keterangannya di Tangerang, Rabu.

Baca juga: Kolonel Laut Andike: Ini adalah beban dan tanggung jawab berat

Ia pun menjelaskan, kronologis situasi genangan cukup tinggi terjadi pada malam hari akibat hujan hingga dini hari. Sekitar pukul 06.00 WIB sempat dilakukan penyedotan oleh petugas damkar, namun lapangan yang luas dan genangan yang cukup tinggi, hingga pukul 08.00 WIB genangan air masih terlihat.

"Kami pihak kecamatan coba berkomunikasi dengan panitia khususnya para pelatih paskibra beserta para anggota langsung. Jawaban mereka ayo tetap jalankan upacara sebagaimana mestinya, demi Indonesia, Merah Putih dan Kota Tangerang. Akhirnya, Alhamdulillah semua berlangsung dengan cukup lancar," kata dia.

Apresiasi atas jiwa nasionalisme tak disampaikan untuk para paskibra saja, namun seluruh panitia yang bertugas, peserta upacara maupun para tamu undangan.

Baca juga: Pemkab Bekasi gelar lomba karnaval dan mobil hias meriahkan HUT RI

Pasalnya, walau posisi peserta upacara dan tamu undangan terlihat tidak tergenang air. Tapi, kondisi lapangan masih dalam kondisi becek air dan tanah, sehingga kondisinya kotor.

Bagi dirinya, situasi ini kini viral diberbagai sosial media, dan mendapat apresiasi dari berbagai pihak atau orang ternama, adalah hal yang wajar. Pasalnya, apa yang sudah dilakukan petugas paskibra Larangan memang patut diapresiasi dan menjadi contoh dedikasi anak muda untuk Indonesia tercinta

"Terimakasih atas semua dedikasi kalian semua, paskibra, panitia, peserta upacara, tamu undangan, orangtua paskibra, semua kami sampai rasa terimakasih. Karena situasi dan kondisi genangan air dan tanah, sama sekali tidak mempengaruhi prosesi upacara 17 Agustus. Semua berlangsung dengan khidmat dan membanggakan," ujarnya.

Baca juga: Puluhan anak disabilitas di Surabaya ikuti lomba HUT ke-77 RI

Nadila Rizki Fauziah asal SMAN 9 Kota Tangerang yang bertugas sebagai pembawa baki menyatakan situasi mengibarkan bendera merah putih di tengah genangan, memiliki rasa kebanggaan yang lebih dan tak bisa diungkapkan. Pasalnya, tetap bisa menjalankan tugas dengan sempurna, walau kondisi lapangan tidak memadai.

"Saat melihat kondisi lapangan, tidak ada rasa kecewa, yang ada dipikiran hanya mau tetap menjalankan tugas dalam kondisi apa pun. Saat penaikan atau upacara selesai, perasaan saya hanya haru dan bangga, bahwa saya bisa menjadi bagian dalam situasi yang membanggakan ini. Semua kami lakukan untuk Indonesia, Merah Putih dan Kota Tangerang," katanya.

Perlu diketahui sebelumnya, video pelaksanaan upacara pengibaran bendera merah putih di Kecamatan Larangan Kota Tangerang menjadi viral akibat kondisi lapangan yang becek.

Dalam video tersebut, pakaian para pasukan pengibar bendera tampak berlumpur warna cokelat akibat terkena cipratan hentakan kaki saat proses pengibaran bendera yang disebabkan lapangan berlumpur.

Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2022