Jakarta (ANTARA) - Penyelenggara pelatihan guru dengan metode Roadmap of Outstandaing Educators (ROOTs) menyatakan bahwa pelatihan guru dapat meningkatkan kompetensi serta pengalaman belajar siswa di sekolah.

"Alhamdulillah, tahun ini kita menggelar ROOTs sebanyak 13 angkatan, dimulai dari Maret hingga Agustus 2022. Melalui pelatihan ini tidak hanya mengharapkan kompetensi guru, tetapi juga pengalaman belajar siswa di sekolah,” ujar CEO NICE Indonesia Dasril Guntara dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Quipper School Premium beri pelatihan untuk guru

Secara khusus program yang didanai NAMA Foundation itu bertujuan untuk memberikan pemahaman framework FIRST Edu yang mencakup lima domain dan 15 prinsip, kemudian melatih guru untuk merancang pembelajaran berbasis pada FIRST Edu frame dalam bentuk Active Deep Session Flow (ADSF) dan melatih guru untuk dapat melakukan fasilitasi pembelajaran berdasarkan ADSF yang telah disusun.

Untuk tahun ini ada 16 sekolah yang mengikuti program ROOTs Edu, seperti MTs IGBS Darul Marhamah Bogor, SMP SMART Cibinong, SMART Ekselensia Parung, SMAIT At Taufiq Bogor, SMPIT Al Kautsar Bogor, SMP Islam Al Irsyad Bogor, SMPIT Al Iman Bojong Gede.

Selain itu, SMP Quran As-Salaam Bogor, SMPIT Insan Mandiri Parung, SMPIT Darul Quran Mulia Gunung Sindur, SMP Pesantren Alam Quran Cendekia Bogor, Baitul Maal Tangerang, SMPIT Nurul Fikri Depok, SMPIT Nurul Fikri Bogor, Al Syukro Tangerang, dan Al Hikmah Depok.

"Alhamdulillah, saya menjadi peserta selama tiga hari ini dan dampaknya pada diri saya luar biasa. Saya yang awalnya belum terlalu percaya diri untuk berbicara di depan umum, akhirnya bisa percaya diri. Wawasan yang saya dapatkan juga luar biasa. Ke depan saya akan menerapkan apa yang sudah saya dapatkan, yang awalnya hanya seorang guru, saya akan menjadi pendidik, yang awalnya hanya mengajarkan pengetahuan, saya juga harus mengajarkan sikap," kata seorang guru dari Pesantren Darul Quran Mulia, Tita.

Baca juga: Kemendikbudristek luncurkan Program Semangat Guru

Baca juga: 75 ribu guru madrasah dapat pelatihan Google for Education


Sementara guru dari SMPIT Al Irsyad, Halimatusadiah mengatakan pelatihan memberikan dampak positif pada dirinya dalam pembelajaran, yakni memiliki pandangan (perspektif) lain untuk menjadi guru yang lebih aktif dan kreatif. "Nantinya menciptakan pembelajaran yang menghasilkan Active Deep Learner Experience seperti visi dan misi NICE,," kata Halimatusadiah.

Plt Kepala Biro BKHM Kemendikbudristek, Anang Ristanto menyambut baik adanya pelatihan yang diberikan pihak swasta pada guru. Menurut dia, peningkatan kompetensi guru bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi semua pihak.

NICE Indonesia merupakan lembaga social enterprise yang bergerak dalam dunia pendidikan dan sektor ketiga. Salah satu program NICE Indonesia adalah menyelenggarakan pengembangan kapasitas untuk ekosistem sekolah, mulai dari pimpinan sekolah, manajemen sekolah, tenaga pendidik, siswa hingga orang tuanya.

Pewarta: Indriani
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022