Akhirnya masyarakat akan mendapatkan layanan yang paripurna dan optimal
Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB PDGI) drg. Tari Tritarayati, SH. MHKes memandang bahwa peningkatan kualitas pengetahuan serta keterampilan bagi dokter gigi diperlukan sehingga dapat memberikan layanan kesehatan gigi dan mulut yang profesional kepada masyarakat.

Ia menjelaskan bahwa bidang kedokteran gigi akan selalu berkembang disertai dengan penemuan bahan-bahan baru, teknik-teknik baru, serta teknologi terkini yang akan memudahkan pelayanan di praktik kedokteran gigi.

“Tentu saja ini pada akhirnya akan memberikan kenyamanan pada pasien, dan sudah barang tentu selanjutnya dengan Indonesia selalu mendapat informasi terbarukan yang bisa dijadikan daya saing dalam memberikan pelayanan kedokteran gigi,” kata Tari saat membuka seminar Inter’dental Indonesia 2022 di Jakarta, Sabtu.

Baca juga: Dokter pastikan pencabutan gigi tidak sebabkan kebutaan

Terkait dengan hal tersebut, sebab itu PDGI mendukung penyelenggaraan kegiatan ilmiah untuk memberikan wawasan yang lebih luas dan terkini bagi para dokter gigi di Indonesia, seperti seminar yang diselenggarakan oleh International College of Dentists (ICD).

Ketua ICD XV Region 38 (Indonesia) Dr. drg. RM Sri Hananto Seno, Sp.BM(K), MM, FICD berharap dokter gigi yang berpartisipasi dalam seminar tersebut bisa mendapatkan transfer pengetahuan secara internasional, terutama terkait dengan perkembangan teknologi yang akan bermanfaat bagi mereka dalam menjalankan praktik dan menyelesaikan kasus-kasus pada pasien.

“Yang diuntungkan masyarakat juga. Akhirnya masyarakat akan mendapatkan layanan yang paripurna dan optimal (dari dokter gigi). Itu yang kami harapkan,” kata Seno yang juga merupakan Dewan Penasehat PB PDGI.

Baca juga: PDGI: Jumlah dokter gigi di Indonesia masih belum ideal

Ia menjelaskan transfer ilmu pengetahuan kedokteran tidak bisa hanya dilakukan secara virtual tetapi harus secara tatap muka mengingat para dokter gigi memiliki kasus yang beragam yang harus diselesaikan. Oleh sebab itu, seminar oleh ICD memberikan ruang diskusi yang dapat dimanfaatkan para tenaga profesional.

“Kalau (kasus/keluhan pasien) diselesaikan tidak tepat, nanti dituntut pasien. Tuntutan pasien kan setiap saat muncul manakala kasusnya itu tidak ditangani dengan sebaik-baiknya,” imbuh Seno.

Ia juga mengingatkan pentingnya bagi dokter gigi untuk menyeimbangkan antara keilmuan dan etika, terutama selalu menerapkan etika profesi saat memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Senada, Tari menambahkan PB PDGI melalui Pendidikan & Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan (P3KGB) juga berencana untuk mensyaratkan adanya materi etik dan hukum di setiap kegiatan ilmiah.

“Kenapa (etika) penting untuk teman-teman (dokter gigi), ini sebagai upaya terobosan mengingat makin besar jumlah dokter gigi yang berpraktik di Indonesia serta makin tinggi aduan masyarakat terhadap layanan dokter gigi,” katanya.

Baca juga: PDGI sebut jumlah dokter gigi spesialis di Indonesia masih kurang

Baca juga: FKG UI catat prestasi prestisius ujian teori uji kompetensi

Baca juga: Ajak anak ke dokter gigi pertama kali jangan saat sakit

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022