Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staqut resmi membuka Program Workshop dan Penyusunan Kerangka Blueprint dan Roadmap Abad ke-2 Gerakan Perempuan NU (NU Women) di Jakarta, Sabtu.
 
Pria yang akrab disapa Gus Yahya itu mengatakan bahwa NU Women adalah salah satu dari sembilan klaster kegiatan dalam rangka menyongsong satu abad Nahdatul Ulama (NU) dan diketuai oleh Hj Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid.
 
“Jadi NU Women (Perempuan NU) ini adalah inisiasi untuk membangun gerakan perempuan NU dalam menyongsong fenomena perubahan-perubahan besar dalam konteks peradaban sekaligus untuk menemukan satu konstruksi yang tepat dalam perspektif Islam dan NU tentang bagaimana peran perempuan dalam merespons perubahan tersebut,” kata Gus Yahya saat ditemui di Jakarta, Sabtu.
 
Sementara itu, Yenny menuturkan bahwa para perempuan NU sangat mengapresiasi Gus Yahya karena telah memberikan ruang yang sangat besar, sehingga perempuan NU terlibat dalam berbagai macam pembentukan wacana dan program di NU. 
 
Ia juga mengatakan bahwa NU Women dibentuk untuk menjawab kegelisahan para pegiat perempuan di tubuh NU, dalam hal peran dan posisi. 
 
Menurutnya, NU Women akan melakukan sejumlah kegiatan inti seperti pelatihan ekonomi, pelatihan tentang kesadaran tantangan perubahan iklim, tantangan global, KDRT serta perlindungan terhadap kaum perempuan dan anak. 
 
Jika melihat fenomena pandemi, kata Yenny, salah satu dampaknya adalah meningkatnya KDRT dalam rumah tangga yang disebabkan oleh ketegangan-ketegangan dan ini menjadi fenomena global, bukan hanya di Indonesia.
 
Oleh sebab itu, lanjut Yenny, hal-hal seperti demikian harus mendapat respons untuk mengatasinya. 
 
Kegiatan Program Workshop dan Penyusunan Kerangka Blueprint dan Roadmap NU Women dihadiri oleh sekitar 60 pegiat perempuan NU se-Indonesia dan akan berlangsung selama 20-21 Agustus di Jakarta.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2022