Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Yandri Susanto mengapresiasi wawasan kebangsaan warga Mathla’ul Anwar dan mengingatkan agar terus mengimplementasikan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

"Dalam himne Mathla’ul Anwar menyebut kata Pancasila. Wawasan kebangsaan yang dimiliki Mathla’ul Anwar tak perlu diragukan lagi," kata Yandri dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu.

Meski tidak ragu akan wawasan kebangsaan yang dimiliki warga MA, Yandri tetap mengingatkan agar mereka mengimplementasikan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

"Pancasila jangan hanya dihafal namun harus diamalkan," tambahnya.

Bila Pancasila diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, lanjutnya, maka perasaan iri, dengki, hasut, senang melihat orang susah, susah melihat orang senang, dan menyebar berita hoaks tidak akan terjadi.

"Di Mathla’ul Anwar, himne yang ada menyebut Pancasila, maka hal yang demikian harus dijadikan teladan," kata politikus asal Bengkulu itu.

Baca juga: BNPT sebut ormas garda terdepan dalam vaksinasi ideologi

Selain itu, sebagai ideologi bangsa yang sudah final, Pancasila harus terus dijaga oleh masyarakat, termasuk warga Mathla’ul Anwar. Ideologi tersebut lahir dari kesepakatan para bapak pendiri bangsa atau founding fathers yang di antaranya ada dari kalangan ulama.

"Kalau ada yang mau mengubah Pancasila, ya kita lawan," tegasnya.

Yandri juga meyakini harmoni bangsa Indonesia akan tercipta jika semua berjalan sesuai Empat Pilar MPR. Dengan demikian, dia mendorong seluruh putra dan putri Mathla’ul Anwar mampu merawat nilai-nilai Empat Pilar MPR tersebut.

Yandri menghadiri acara sosialisasi Pancasila, UUD Negara RI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika atau Empat Pilar MPR di Aula Perguruan Mathla’ul Anwar Pusat Menes di Pandeglang, Banten, Jumat (19/8).

Baca juga: Wapres minta Mathla'ul Anwar dukung Pemerintah siapkan SDM unggul

Dalam paparannya di sosialisasi itu, Yandri mengungkapkan Mathla’ul Anwar memiliki peran penting dalam sejarah perjalanan bangsa. Sebagai organisasi yang lahir pada tahun 1916 di Menes, Pandeglang, Banten, organisasi tersebut telah banyak berkontribusi pada bangsa, negara, dan masyarakat.

"Sejarah bangsa tak lepas dari dinamika Mathla’ul Anwar. Banyak tokoh yang terlahir dari organisasi yang kepengurusannya tersebar di seluruh Indonesia ini," katanya.

Dia berharap Mathla’ul Anwar lebih maju, lebih baik, dan tidak dipandang sebelah mata. Dia juga meminta agar tokoh-tokoh Mathla’ul Anwar percaya diri dan lebih meningkatkan kontribusi kepada bangsa, negara, dan masyarakat untuk keberlangsungan politik kebangsaan.

"Untuk itu, jangan alergi pada politik. Sebab, tanpa politik yang benar, bangsa ini akan porak poranda," ujarnya.

Baca juga: Wapres minta Mathla'ul Anwar terus kedepankan Islam Wasathiyah

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022