Jakarta (ANTARA) - Pebalap Indonesia Mario Suryo Aji langsung mengalihkan fokus ke balapan selanjutnya Moto3 San Marino usai melewati lomba yang sulit di Moto3 Austria, akhir pekan lalu.

Pebalap Honda Team Asia itu memetik hasil kurang memuaskan di Austria dengan finis di urutan 24 dalam lomba yang bergulir di Sirkuit Red Bull Ring, Minggu (21/8).

Padahal dalam latihan bebas pertama (FP1), dia tampil cukup menjanjikan dengan mengakhiri sesi ini di posisi ke-12. Namun setelah itu menurun pada FP2 dengan berada di urutan ke-22 dan bahkan pada FP3 terseok di posisi ke-27.

Pun demikian pada kualifikasi dengan menempati posisi ke-24. Mario mengaku Moto3 Austria menjadi pekan yang sulit.

Meski begitu, pebalap 18 tahun itu memetik pelajaran penting untuk bekal menghadapi balapan selanjutnya di Moto3 San Marino yang bakal bergulir di Misano World Circuit Marco Simoncelli pada 4 September.

"Secara keseluruhan, di Austria memang menjadi pekan yang berat. Tapi, bila melihat data ada beberapa hal positif yang bisa dipetik. Saya rasa saya cukup konsisten, terutama saat sesi latihan bebas. Sayangnya, hasil yang saya raih tidak menunjukkan konsistensi tersebut," ujar Mario dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.

"Sekarang, saatnya tim dan saya menjaga motivasi untuk balapan selanjutnya di Misano, agar kami bisa meraih hasil yang lebih baik sejak awal seri," kata Mario menambahkan.

Sepanjang musim ini, Mario Aji memang belum menunjukkan performa apik. Dari 13 lomba yang telah berlangsung, dia mengantongi lima poin dan menempati posisi 26 klasemen sementara.

Pencapaian terbaik Mario Aji musim 2022 adalah finis di posisi 13 di Moto3 Italia pada 29 Mei. Hasil tersebut membuatnya meraih tiga poin.

Dua poin sisanya diraih Mario Aji setelah finis di posisi ke-14 dalam Moto3 Indonesia di Sirkuit Mandalika pada 20 Maret lalu.

Baca juga: Wapres dukung Mario Suryo Aji di Moto3 GP 2022
Baca juga: Mario Suryo Aji optimistis menatap musim ketiganya turun di CEV Moto3

Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2022