Kemampuan tersebut harus dibangun untuk memiliki platform global yang lebih terhubung untuk memastikan demokratisasi pengetahuan
Bali (ANTARA) - Pertemuan 3rd Health Working Group di Bali menghasilkan dua kesepakatan, yakni memperkuat regulasi untuk mendukung pengembangan pusat manufaktur global serta penguatan penelitian multi-regional dalam menghadapi pandemi di masa depan.

"Kami baru saja menyelesaikan pertemuan 3rd HWG dan kami memiliki beberapa poin penting yang fokus pada dua masalah utama, berkaitan dengan perluasan pusat manufaktur, terapi dan diagnostik, serta jejaring penelitian global," kata Chair 3rd Health Working Group (HWG) Rizka Andalusia dalam sesi konferensi pers 3rd HWG di Nusa Dua Bali, Selasa.

Rizka yang juga menjabat sebagai Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes RI itu, mengatakan regulasi riset dan manufaktur global menjadi salah satu hal penting yang perlu direalisasikan agar seluruh negara siap menghadapi pandemi di masa depan.

"Yang pertama, kami sepakat jika pentingnya penguatan regulasi dan harmonisasi untuk mendukung riset dan manufaktur," katanya.

Kesepakatan kedua tentang pentingnya penguatan penelitian multi-regional, terutama uji klinis, kemampuan berbagi pengetahuan dan teknologi dalam bidang farmasi.

Baca juga: Menkes: Tat Twam Asi filosofi kebersamaan hadapi pandemi masa depan

Ia mengatakan negara anggota G20 mendorong diterbitkan aturan organisasi internasional untuk meningkatkan kemampuan penelitian dan manufaktur.

"Kemampuan tersebut harus dibangun untuk memiliki platform global yang lebih terhubung untuk memastikan demokratisasi pengetahuan," ujarnya.

Agenda itu juga membahas beberapa kolaborasi potensial G20 untuk diidentifikasi seperti global hub biomanufaktur, penelitian kolaboratif dan mekanisme berbagi kemitraan publik-swasta dalam ekosistem uji klinis.

Para delegasi juga membahas tentang perlunya misi berkelanjutan 100 hari awal tanggap darurat bantuan.

"100 hari awal tanggap darurat ini meliputi kebutuhan-kebutuhan untuk menghindari duplikasi pekerjaan melalui koordinasi yang efektif," katanya.

Seluruh kesepakatan itu dilakukan oleh 10 delegasi G20 yang hadir secara langsung di Hotel Hilton Nusa Dua, Bali dan juga diikuti delegasi lainnya secara daring.

Menurut Rizka, hasil diskusi 3rd HWG Bali yang digelar 22-23 Agustus 2022 akan diangkat dalam topik lanjutan di pertemuan kedua para menteri kesehatan (2nd Health Ministery Meeting/HMM) pada 27-28 Oktober 2022.

Baca juga: IFPMA terkesan dengan capaian vaksinasi di Indonesia
Baca juga: 5 negara G20 kolaborasi bangun pusat manufaktur vaksin
Baca juga: Menkes: Pandemi tak selesai tanpa pemerataan riset dan manufaktur

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022