Jak (ANTARA) - Indonesia Junior Soccer League (IJSL) meraih hasil positif dalam turnamen sepak bola remaja kelompok umur U12 Gothia Cup 2022 yang berlangsung di Swedia, pada 17-23 Juli.

IJSL, yang tergabung dalam Grup 18, mencatatkan rekor sempurna dengan meraih enam kemenangan dari enam pertandingan yang dimainkan, dengan membukukan total 38 gol dan hanya 2 kali kebobolan.

Indonesia berhasil mengalahkan enam tim berbeda dari Swedia, Jerman, dan Inggris. Pada laga pertama, IJSL meraih hasil 4-1 atas Helsingborgs (Swedia), kemudian menang 8-0 berturut-turut atas SV Grun Weiß (Jerman) dan IFK Aspuden Tellus B (Swedia).

Muhammad Fatih Fadillah dkk. juga menang besar 6-0 atas tim Swedia IFK Aspuden Tellus A sebelum mengalahkan Prep School Lions Green (Inggris) 8-1. Indonesia menutup perjalanannya di Gothia Cup 2022 dengan kemenangan 4-0 atas Helsingborgs IF (Swedia).

"Jadi untuk U-12 itu sistem pertandingannya festival. Mereka bermain dua dua fase grup, tapi tidak ada babak playoff. Jadi lebih difokuskan untuk have fun," kata Ketua Tim IJSL Novend Hippy di Jakarta, Selasa.

"Tujuan kami lebih ke mempersiapkan mereka pemain-pemain muda menuju jenjang berikutnya, bagaimana mental mereka menghadapi tim-tim di luar Indonesia," katanya menambahkan.

Tim IJSL yang diberangkatkan ke Gothia Cup 2022 merupakan pemain-pemain berusia 11 hingga 12 tahun hasil seleksi dari sekitar seribu lebih pemain muda yang berlangsung selama empat bulan mulai dari Februari hingga Juni 2022.

Erick Thohir sebagai salah satu donatur keberangkatan tim IJSL ke Gothia Cup 2022 mengaku bangga tim sepak bola remaja Indonesia bisa membuktikan diri memberikan hasil terbaik di Swedia.

"Saya sebenarnya tidak ada rencana waktu itu, hanya diberikan proposal berkenan bantu atau tidak. Tapi ternyata hasilnya sangat bagus," ucap Erick Thohir.

Erick yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu berpesan kepada para pemain untuk tetap mementingkan pendidikan di luar sepak bola.

"Salah satu hal yang penting lainnya adalah pembangunan karakter karena itu yang membedakan pemain biasa dengan pemain hebat. Terus berjuang, mengedepankan prinsip fair play, dan tidak kalah penting jangan lupakan sekolah," tuturnya.

Gothia Cup adalah turnamen sepak bola remaja internasional terbesar di dunia. Setiap tahun, sekitar 1700 tim dari 80 negara ambil bagian untuk memainkan sekitar 4500 pertandingan di 110 lapangan.

Baca juga: Timnas pelajar Indonesia juarai turnamen Gothia Cup 2019
Baca juga: Menteri BUMN harap PON Papua dorong olahraga semakin berprestasi

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2022