Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Kamis (30/3) pagi di Istana Negara, Jakarta, akan menerima kunjungan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair, untuk membahas berbagai masalah bilateral dan internasional. Menurut Juru Bicara Kepresidenan, Dino Patti Djalal, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa, kedua pemimpin negara akan melakukan pertemuan empat mata pada pukul 09.00 WIB, kemudian diikuti dengan pertemuan delegasi Inggris dan Indonesia pada pukul 09.30 hingga 10.10 WIB. Tony Blair sendiri dijadwalkan tiba di Jakarta pada Rabu (29/3) malam setelah sebelumnya melakukan kunjungan ke Australia. Selain bertemu secara bilateral, Presiden Yudhoyono dan Tony Blair di Istana juga akan melakukan pertemuan dengan enam tokoh Islam, yaitu Abdullah A. Gymnastiar, Nazaruddin Umar, Hasyim Muzadi, Azyumardi Azra, Din Syamsuddin dan Quraish Shihab, pada pukul 10.15 hingga 10.40 WIB. Menurut Dino, pertemuan Yudhoyono, Blair, dan enam tokoh Islam tersebut akan berlangsung secara bebas dan terbuka. Pertemuan itu ditujukan untuk memberikan pemahaman yang mendalam kepada PM Blair tentang warna dan pemikiran Islam di Indonesia. Agenda lain yang akan dibahas oleh kedua pemimpin negara dan para tokoh Islam itu, kata Dino, adalah masalah dialog Islam dengan Barat dan bagaimana mencari cara terbaik untuk memajukannya. Pertemuan sepanjang Kamis pagi hingga siang itu dilanjutkan dengan jumpa pers bersama oleh Presiden Yudhoyono dengan PM Blair. Pada Kamis sore, tambah Dino, Presiden akan menerima delegasi bisnis yang dibawa oleh Tony Blair. Tentang kunjungan Blair, Dino mengatakan kedatangan Blair di Indonesia ditujukan untuk menyegarkan kembali hubungan Indonesia dan Inggris. Sebelumnya Presiden Yudhoyono dan PM Blair telah bertemu pada tahun 2005, yaitu di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB di New York. Pertemuan tersebut terjadi antara lain karena baik Yudhoyono maupun Blair merupakan bagian dari jaringan beranggotakan 14 pemimpin dunia yang mengurusi reformasi PBB (Leaders` Network for UN Reform). Kedatangan Blair ke Indonesia pada 29-30 Maret nanti merupakan kunjungan pertama PM Inggris sejak 21 tahun yang lalu, pada saat PM Inggris Margareth Thatcher datang menemui Presiden Soeharto. Parlemen China Dino Patti Djalal, mengemukakan Presiden Yudhoyono pada Selasa pagi telah menerima delegasi China yang dipimpin oleh Ketua MPR China, Jia Qinlin. Dalam pertemuan itu, ungkap Dino, Presiden menyatakan kembali dukungan Indonesia terhadap kedaulatan China atas Taiwan, yang disebut `Kebijakan Satu Cina` (One China Policy). Kepala Negara juga meminta China untuk ikut mengupayakan perdamaian di Semenanjung Korea karena masalah nuklir Korea Utara, antara lain dengan menghidupkan kembali dialog enam pihak (six-party talks), yaitu Korsel, Korut, China, Jepang, Rusia dan AS yang saat ini mandek. Selain itu, Yudhoyono menyatakan harapannya agar China meningkatkan investasi di Indonesia, terutama di bidang energi seperti listrik dan batu bara. Sementara Jia Qinlin menyampaikan kepada Yudhoyono bahwa China sangat ingin meningkatkan hubungan dengan Indonesia di bidang politik, militer, ekonomi dan perdagangan. Qin menyatakan bahwa China terus berupaya keras untuk memenuhi target perdagangan China-Indonesia sebesar 20 miliar dolar AS untuk tahun 2008 serta 30 miliar dolar AS untuk 2010. Qin juga meminta agar Indonesia dan China meningkatkan frekuensi saling mengunjungi oleh pejabat tinggi kedua negara.(*)

Copyright © ANTARA 2006