Hong Kong (ANTARA) - Pasar saham Asia secara luas positif sementara dolar sedikit lebih lemah pada perdagangan Kamis pagi, dengan investor gelisah menunggu konferensi tahunan Federal Reserve (Fed) AS di Jackson Hole untuk petunjuk tentang seberapa tajam kenaikan suku bunga di masa depan.

Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang menguat tipis 0,3 persen, setelah pasar saham AS mengakhiri sesi sebelumnya dengan kenaikan ringan.

Indeks ASX 200 saham Australia naik 0,7 persen, sementara indeks saham Nikkei Jepang naik 0,52 persen dan indeks saham unggulan China CSI300 menguat 0,27 persen.

Konferensi kebijakan moneter tahunan Federal Reserve di Jackson Hole, Wyoming akan dimulai pada Kamis waktu setempat.

Investor sekarang memperkirakan suku bunga dana Fed mencapai puncaknya pada 3,80 persen pada Maret 2023, naik dari 3,62 persen dua minggu lalu, kata Direktur Ekonomi NAB, Tapas Strickland.

"Pergerakan pasar setidaknya konsisten dengan dorongan hawkish yang terlihat oleh pejabat Fed selama beberapa pekan terakhir," tambahnya.

Suku bunga berjangka menyiratkan kemungkinan 60 persen dari kenaikan Fed 75 basis poin pada September.

Baca juga: Rupiah ditutup melemah, dibayangi spekulasi kenaikan suku bunga Fed

Pada awal perdagangan Asia, imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun yang dijadikan acuan naik menjadi 3,1095 persen dibandingkan dengan penutupan AS sebesar 3,106 persen pada Rabu (24/8/2022).

Imbal hasil obligasi dua tahun, yang naik bersama ekspektasi pedagang terhadap suku bunga dana Fed yang lebih tinggi, menyentuh 3,4028 persen dibandingkan dengan penutupan AS sebesar 3,386 persen. Imbal hasil juga membuat keuntungan semalam, meskipun itu tidak menghentikan kenaikan pasar ekuitas AS pada Rabu (24/8/2022).

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0,18 persen, S&P 500 naik 0,29 persen dan Komposit Nasdaq menguat 0,41 persen.

Dolar sedikit melemah 0,01 persen terhadap yen menjadi 137,09. Masih jauh dari level tertinggi tahun ini di 139,39 pada pertengahan Juli.

Mata uang tunggal Eropa datar selama awal perdagangan Asia di 0,9968 dolar, setelah kehilangan 2,45 persen dalam sebulan.

Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap sekeranjang enam mata uang mitra dagang utama lainnya, sedikit lebih lemah di Asia pada 108,51.

Baca juga: Rubel stabil di dekat 60 terhadao dolar, saham Rusia melemah

"Ekspektasi pesan hawkish dari Ketua FOMC Powell di Jackson Hole kemungkinan akan terus menekan dolar AS menjelang pidatonya pada Jumat (26/8/2022)," tulis analis Commonwealth Bank dalam catatan klien.

"Namun ada risiko bahwa pidato tersebut dianggap tidak cukup hawkish dan kami melihat beberapa retracement dalam dolar AS."

Minyak mentah AS naik 0,38 persen menjadi diperdagangkan di 95,25 dolar AS per barel. Minyak mentah Brent naik 0,5 persen menjadi diperdagangkan di 101,22 dolar AS per barel.

Emas sedikit lebih tinggi, dengan perdagangan emas spot di 1.752,96 dolar AS per ounce.

"Emas naik karena pasar membebani prospek kebijakan moneter menjelang pertemuan tahunan para gubernur bank sentral di Jackson Hole. Melemahnya aktivitas ekonomi mendorong beberapa pembelian aset logam mulia, menghentikan penurunan enam hari," tulis analis ANZ dalam sebuah catatan kepada klien.

Baca juga: Harga minyak Asia turun tipis, kekhawatiran produksi OPEC+ turun reda
 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022