Moskow (ANTARA) - Rubel melemah pada Rabu, tetapi masih diperdagangkan mendekati 60 terhadap dolar karena mempertahankan beberapa dukungan dari pembayaran pajak akhir bulan yang mendorong perusahaan yang berfokus pada ekspor meningkatkan konversi mata uang asing, sementara indeks saham sedikit lebih rendah.

Pada pukul 07.37 GMT rubel melemah 0,3 persen terhadap dolar pada 60,10 dan turun 0,2 persen menjadi 59,69 terhadap euro.

"Pasangan dolar-rubel telah berada dalam kisaran 57-61 yang relatif sempit selama hampir satu setengah bulan. Rubel telah berhenti menguat dan pasangan ini tampaknya telah mencapai keseimbangan penawaran dan permintaan untuk sesaat," kata Kepala Analis Alfa Capital, Mikhail Biryukov.

Dari tahun ke tahun, rubel telah menjadi mata uang dengan kinerja terbaik di dunia sebagai hasil dari kontrol modal yang diberlakukan Rusia setelah memulai apa yang disebutnya "operasi militer khusus" di Ukraina pada 24 Februari.

Baca juga: Rubel Rusia menguat menuju 60 terhadap dolar, namun saham beragam

Volatilitas rubel telah mereda setelah ayunan liar yang melihatnya mencapai rekor terendah 121,53 terhadap dolar di Bursa Moskow pada Maret dan kemudian reli ke puncak tujuh tahun di 50,01 pada Juni.

Ekonomi Rusia telah menghindari kehancuran yang banyak diprediksi setelah Moskow mengirim pasukannya ke Ukraina enam bulan lalu, dengan harga yang lebih tinggi untuk ekspor minyaknya meredam dampak sanksi Barat, tetapi kesulitan muncul bagi beberapa warga Rusia.

Di pasar saham Indeks RTS berdenominasi dolar melemah 0,9 persen menjadi diperdagangkan di 1.179,5 poin. Indeks MOEX Rusia berbasis rubel turun 0,5 persen menjadi diperdagangkan di 2.248,8 poin.

Pasar akan mengurangi beberapa kerugian berat 2022 pada akhir tahun dan Indeks MOEX akan naik menjadi 2.500 poin, jajak pendapat Reuters menunjukkan pada Rabu.

Untuk mencapai level tersebut, indeks perlu menembus level resistansi teknis 2.270 poin, kata Sinara Investment Bank.

Baca juga: Rupiah diprediksi masih berpeluang menguat, usai BI naikkan suku bunga
Baca juga: IHSG menguat di tengah pelemahan bursa saham kawasan Asia
 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022