“Tema dari lead gitar di lagu ini dulu selalu gua dan temen-temen band sekolah bawain pas soundcheck. Dari situ gue kepikiran seru kayaknya kalau diseriusin sampe akhirnya Tata setuju dan bareng bikin lagu ini,” ungkap Goldan dalam siaran resmi, Jumat.
“Dari progresi gitar Goldan dan beat drum yang gue buat, lagu ini terasa rock banget. Sesuatu yang belum pernah kami bikin. Hingga akhirnya berdiskusi dengan tim A&R JUNI Records, dan sepakat untuk memaksimal hal baru tersebut,” tambah Tata.
Untuk bisa mendapatkan warna rock yang tebal, Biru Baru mengajak Iga Massardi, musisi yang juga personil Barasuara, untuk berkontribusi untuk bagian gitar.
Bagi Iga, membantu Goldan dan Tata terbilang seru karena dapat memberikan “grit” yang dibutuhkan supaya lagunya terdengar lebih tegas ke arah yang dituju.
“Semua Telah Terjadi adalah jembatan Biru Baru untuk keluar sejenak dari spektrum musikal mereka. Itu juga salah satu alasan kenapa gue tertarik untuk terlibat di dalam lagunya. Gue ngasih elemen kasar dan sedikit kejutan di sana-sini. Semua Telah Terjadi adalah blueprint untuk Biru Baru ketika mereka pengen ngebuka kemungkinan-kemungkinan yang lain,” jelas Iga.
Benar saja, hadirnya Iga Massardi memberikan rasa baru. Terasa lebih gahar dan enerjik. Hal ini memang sesuai dengan keinginan JUNI Records, label Biru Baru bernaung.
“Lagu ini banyak pertamanya sih. Berat dengan distorsi gitar dan pertama juga bikin featuring bareng musisi ternama seperti Iga Massardi. Dari sini bisa keliatan apa yang akan disajikan oleh Biru Baru di album yang bakal rilis sebentar lagi,” ungkap Adryanto Pratono, CEO JUNI Records.
Baca juga: Biru Baru obati rindu dengan sahabat lewat "Nostalgia, Nostalgia"
Baca juga: Isyana Sarasvati, Bilal Indrajaya, dan Hindia hadirkan "Alunan Temu"
Baca juga: Shaggydog hadirkan "Di Sayidan" versi keroncong dan kolaborasi spesial
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022
