Jakarta (ANTARA) - Ekspor mobil rakitan penuh (CBU) Indonesia dari berbagai merek dan model melalui BUMN, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC Terminal Kendaraan) Tanjung Priok pada semester I 2022 naik 35 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020.

"Semester I 2022 ekspor kendaraan bisa mencapai 142.155 unit naik 35 persen dibanding awal pandemi tahun 2020 sebesar 105.082 unit," kata Direktur Utama IPCC Terminal Kendaraan, Rio TN Lasse dalam keterangan tertulis, Jumat.

Rio mengatakan, meski ekspor kendaraan semester I 2020 mengalami penurunan sebagai akibat produsen otomotif membatasi kegiatan usahanya, namun tahun 2021 dan 2022 ekspor sudah kembali pulih, bahkan melampaui capaian sebelum pandemi tahun 2019.

"Ini tentunya membangun optimisme bagi kami, sebagai perusahaan layanan terminal kendaraan untuk ekspor-impor mobil dan kendaraan berat lain. Kondisi ini juga menunjukkan industri otomotif Indonesia sudah 'back on the right track',” ujar Rio.

Rio mengungkapkan jangan heran jika sedang berjalan-jalan ke berbagai negara seperti Arab Saudi, UEA, Filipina dan bahkan negara Amerika Latin, melihat mobil-mobil berseliweran yang mirip dengan sejumlah mobil yang lalu-lalang di Indonesia.

"Mobil-mobil tersebut aslinya diproduksi di Indonesia. Sudah sejak beberapa tahun belakangan ini, Indonesia telah tumbuh dan dikenal sebagai eksportir kendaraan ke berbagai negara di dunia," kata Rio.

Baca juga: IPCC raih kinerja positif seiring naiknya distribusi alat transportasi

Toyota produksi Indonesia masih mendominasi angka tertinggi ekspor mobil asal Indonesia pada semester pertama 2022. Diikuti Suzuki, Mitsubishi, Hyundai, Isuzu, Honda, Daihatsu, Nissan, Mazda, VW dan Geely.

Sedang pada tahun lalu, urutan ekspor mobil asal pabrikan Indonesia terbesar adalah Toyota, Mitsubishi, Suzuki, Daihatsu, Honda, Isuzu, Hyundai, KIA dan berbagai merek lainnya.

Data dari IPCC Terminal Kendaraan, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) yang merupakan produsen mobil Toyota di Indonesia pada semester pertama 2022 mengekspor 81.706 mobil CBU ke berbagai negara lewat terminal kendaraan IPCC Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

PT Suzuki Indomobil Motor yang memproduksi mobil merek Suzuki di Indonesia mengekspor sekitar 23.762 mobil berbagai model ke berbagai negara. Sedang PT Krama Yudha Tiga Berlian, produsen mobil Mitsubishi, mengekspor 18.559 mobil CBU ke berbagai negara.

Lonjakan ekspor terjadi pada mobil merek Hyundai dari PT Hyundai Motor Indonesia yang naik sangat signifikan dibandingkan tahun lalu.

Baca juga: IPCC kolaborasi dengan Ruangguru latih Bahasa Inggris bagi siswa

Merek mobil terkenal dari Korea Selatan itu, pada semester pertama 2021 hanya mengekspor 214 mobil CBU. Namun pada semester pertama 2022 ini melonjak dengan mengekspor sebanyak 11.385 mobil ke berbagai negara.

“Dengan fasilitas dan pelayanan yang terus membaik. Termasuk jaringan ke berbagai terminal satelit IPCC. Kami harapkan, jumlah kendaraan yang diekspor akan terus meningkat hingga akhir tahun nanti," kata Rio.

Rio menjelaskan, sentra manufaktur mobil saat ini masih di Jabodetabek dan sekitarnya sehingga ekspor melalui terminal IPCC sangat efisien.

Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis IPCC Terminal Kendaraan, Agus Hendrianto 
mengatakan, negara-negara di Timur Tengah, Amerika Tengah dan Asia Tenggara masih mendominasi tujuan ekspor mobil asal Indonesia.

Ada banyak keunggulan yang ditawarkan oleh Terminal Kendaraan IPCC Tanjung Priok sehingga menjadi terminal andalan para pabrikan mobil di Indonesia untuk pengurusan ekspor produknya.

Baca juga: IPCC Tanjung Priok pastikan bisnis terminal kendaraan kian cerah

Selain fasilitas dan pelayanan, lokasi terminal pun relatif strategis dan dekat dengan lokasi pabrik mobil yang rata-rata bertempat di sekitar Sunter, Bekasi, Karawang dan Tangerang.
​​Terminal Kendaraan IPCC Tanjung Priok juga terhubung langsung dengan tol dalam kota.

Sedang data jumlah impor mobil melalui terminal IPCC Tanjung Priok jumlahnya lebih sedikit dibanding ekspor. Impor mobil CBU selama semester pertama 2022 melalui terminal IPCC Tanjung Priok sekitar 24.678 unit, naik sekitar 5 persen dibanding periode sama tahun lalu sebanyak 23.495 unit.

Urutan merek mobil paling banyak diimpor pada semester pertama 2022, yakni Toyota, Mitsubishi, Suzuki, Mazda, Hyundai, Honda, Isuzu, Nissan, Peugeot, BMW, KIA, Mercedes, Ford, Porche, Subaru, VW, Audi, Renault, Chery 
dan Volvo.

Sedang merek mobil yang paling banyak diimpor pada semester pertama 2021, yakni Toyota, Mitsubishi, Suzuki, Hyundai, Mazda, KIA, Nissan, Daihatsu, Isuzu, Honda, Mercedes, Ford, Porsche, Subaru, VW, AUDI, Renault, Chery, Volvo dan merek lainnya.

Dari data ekspor-impor terlihat angka ekspor lebih tinggi daripada angka impor. Artinya ekspor mobil asal Indonesia telah menjadi sumber pemasukan devisa negara.
 

Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022