Kita tidak bisa pakai cara biasa, harus segera melakukan lompatan
Jakarta (ANTARA) - Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama menyatakan program Sertifikasi Halal Gratis (Sehati) jadi salah satu strategi dalam meningkatkan jumlah produk halal.

"Ini juga menjadi upaya kita untuk menjadikan Indonesia menjadi produsen produk halal nomor 1 dunia di tahun 2024," ujar Kepala BPJPH Aqil Irham di Jakarta, Selasa.

Aqil mengatakan sebelum adanya program Sehati, rata-rata hanya 100 ribu produk yang disertifikasi halal pertahunnya. Ia berharap program ini akan membuat lompatan besar produk yang dapat disertifikasi, utamanya para Usaha Mikro dan Kecil (UMK).

Menurut dia Indonesia berpotensi untuk menjadi produsen produk halal terbesar di dunia, apalagi terdapat kurang lebih 64 juta pelaku UMK. Namun yang menjadi tantangan, tak semua produk usaha telah mendapatkan sertifikat halal.

Cara-cara strategis, kata dia, harus dilakukan agar produk-produk UMK dapat tersertifikasi halal. Apabila tak melakukan lompatan besar, maka butuh waktu yang lama bagi Indonesia untuk mensertifikasi halal semua produknya.

Baca juga: Kemenag buka pendaftaran pendamping proses produk halal

Baca juga: BPJPH: 25 ribu sertifikat halal bagi UMK tinggal tunggu fatwa dari MUI


"Artinya, baru setelah enam abad kita bisa punya seluruh produk bersertifikat halal. Jadi kita tidak bisa pakai cara biasa, harus segera melakukan lompatan. Salah satunya dengan sertifikasi halal gratis," kata Aqil.

Percepatan sertifikasi produk halal ini juga, menurut Aqil, sebagai upaya Indonesia untuk mengejar ketertinggalan dari negara tetangga Malaysia dalam hal industri halal.

"Malaysia itu menurut laporan halal global, hampir satu dekade menduduki peringkat pertama industri halal. Padahal dulu belajarnya di Indonesia," ujar Aqil.

Program sertifikasi halal gratis juga sebagai wujud keberpihakan pemerintah dalam pengembangan ekosistem halal. Tahun ini, BJPH memberikan kuota sekitar 350 ribu sertifikasi halal gratis.

"Juni kemarin, 25 ribu kuota sudah habis, dan sekarang sedang berproses sidang fatwanya. Sementara, tahap kedua, baru dibuka pada 24 Agustus sampai 17 September nanti, sebanyak 324.834 kuota. Ini harus segera dimanfaatkan oleh teman-teman pelaku usaha," katanya.

Baca juga: Wapres minta BPJPH optimalkan sertifikasi produk halal

Baca juga: BPJPH: Akselerasi 10 juta sertifikasi halal dukung pemulihan ekonomi

 

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022