Jakarta (ANTARA) - Liga Bola Basket Indonesia (IBL) meluncurkan film dokumenter berjudul “Rise and Shine” yang mengisahkan perjuangan para pelaku olahraga melewati pandemi COVID-19, demikian pengumuman resmi liga, Selasa.

IBL musim kompetisi 2020 harus terhenti di tengah jalan akibat pandemi COVID-19 dan tak diteruskan sejak seri Malang Maret 2020. Namun kompetisi kembali bergulir tahun lalu meski harus digelar dengan sistem gelembung di Robinson Cisarua Resort Bogor dan Mahaka Arena, Jakarta, yang tertutup bagi penonton.

Setahun berlalu dan juga didukung kebijakan pemerintah terkait pelonggaran peraturan selama pandemi, IBL musim 2022 kembali berlangsung dengan format seri dan menjadi kompetisi olahraga profesional pertama di Indonesia yang menghadirkan penonton langsung di stadion.

Seri pertama digelar dengan menghadirkan sekitar 75 persen penonton di Hall Basket Gelora Bung Karno, Jakarta. Sayang, lonjakan kasus COVID-19  saat itu membuat kompetisi terhenti sementara ketika memasuki Seri II di Bandung.

Panitia penyelenggara akhirnya memutuskan  melanjutkan sisa musim reguler di satu tempat di Hall Basket Gelora Bung Karno, Jakarta.

Setelah jeda usai musim reguler, IBL berlanjut ke babak playoff di GOR C-Tra Arena, Bandung pada 13-30 Agustus.

Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah mengatakan dokumenter “Rise and Shine” dirilis sebagai pelajaran dan kenangan perjuangan menghadirkan kompetisi selama masa pandemi, menunjukkan bagaimana mempertahankan semangat olahraga melewati pandemi.

"Diharapkan momen dokumenter ini bisa jadi penyemangat terus ke depannya dan secara bersama-sama terus membangkitkan industri bola basket,” ucap Junas.

Film tersebut dapat disaksikan melalui kanal Youtube IBL TV pada 3 September.

Baca juga: Turnamen bola basket antar perguruan tinggi digelar September
Baca juga: Raffi Ahmad jadi duta Piala Dunia Bola Basket FIBA 2023

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2022