Kami kehilangan panen padi. Buah-buahan dan sayuran hancur,
Shikarpur (ANTARA) - Pakistan didesak untuk melonggarkan pembatasan impor makanan dari India, ketika badan-badan bantuan internasional berjuang untuk membantu ratusan ribu orang yang telantar akibat banjir di negara itu.

Menteri Keuangan Pakistan Miftah Ismail mengatakan pemerintah sedang mempertimbangkan untuk melonggarkan pembatasan di perbatasan dengan India yang sebagian besar tertutup, untuk mengizinkan penyaluran pasokan sayuran dan makanan lainnya.

"Lebih dari satu badan internasional telah mendekati pemerintah untuk mengizinkan mereka membawa makanan dari India melalui perbatasan darat," kata Ismail di Twitter, Rabu.

Dia mengatakan pemerintah akan memutuskan apakah akan mengizinkan penyaluran bantuan berdasarkan kondisi pasokan, dan setelah berkonsultasi dengan mitra koalisi serta pemangku kepentingan utama.

Baca juga: Kirim bantuan kamanusiaan ke Pakistan, Presiden China berbela sungkawa

Hujan monsun yang luar biasa lebat telah memicu banjir yang menenggelamkan sepertiga wilayah Pakistan dan menewaskan lebih dari 1.100 orang, termasuk di antaranya 380 anak-anak.

Perserikatan Bangsa-Bangsa telah menyeru penggalangan dana 160 juta dolar AS (sekitar Rp2,4 triliun) untuk membantu penanganan banjir di Pakistan yang disebut sebagai "bencana iklim yang belum pernah terjadi sebelumnya".

Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif mengatakan bahwa ratusan ribu hektar tanaman telah hanyut.

"Kami kehilangan panen padi. Buah-buahan dan sayuran hancur," kata dia kepada wartawan setelah perjalanannya ke daerah banjir di utara.

Kepala badan bencana nasional Jenderal Akhtar Nawaz mengatakan 809.371 hektare lahan pertanian terendam banjir.

Pakistan menghadapi lonjakan harga pangan yang menambah kesengsaraan bagi jutaan orang yang terdampak bencana.

Pakistan dan India, yang sama-sama memiliki senjata nuklir, telah berperang tiga kali sejak mereka dipisahkan dari kekuasaan Britania pada 1947.

Karenanya, perbatasan kedua negara tersebut dijaga ketat dan sebagian besar ditutup.

Sangat sedikit perdagangan dan perjalanan yang terjadi antara warga Pakistan yang sebagian besar Muslim dan India yang penduduknya mayoritas Hindu meskipun memiliki ikatan sejarah, budaya, dan keluarga.

Sumber: Reuters
Baca juga: AS umumkan tambahan bantuan Rp445,4 miliar untuk banjir Pakistan
Baca juga: Sekjen PBB akan melawat ke Pakistan yang dilanda bencana banjir

Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022