Jakarta (ANTARA) - Pimpinan PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) telah menemui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto untuk mendukung pemerintah menurunkan emisi karbon melalui penambahan armada bus listrik hingga diperkirakan 10 ribu unit pada 2030.

"Kami bersilahturahmi serta berkoordinasi dengan Menko Perekonomian untuk menjelaskan mengenai strategi dan program elektrifikasi bus TransJakarta hingga tahun 2030," kata Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan TransJakarta, Anang Rizkani Noor di Jakarta, Jumat.

Hingga saat ini, armada bus listrik TransJakarta sudah mencapai 30 unit dan secara bertahap hingga akhir 2022 ditargetkan penambahan bus listrik 70 unit sehingga menjadi 100 unit.

Sebanyak 70 unit bus tersebut merupakan armada baru berbahan bakar listrik.
Sedangkan total armada bus TransJakarta yang melayani operasional penumpang, dari ukuran sedang hingga besar mencapai sekitar 4.000 unit.

Rencananya, hingga 2030 sebanyak 10 ribu unit bus akan berbasis bahan bakar listrik. "Diperkirakan kami akan bisa mengurangi emisi karbon dari kami sendiri, bukan secara keseluruhan Indonesia, yaitu kami berkurang 53 persen emisi karbon," kata Anang.

Baca juga: Anies ajak delegasi U20 keliling Jakarta naik bus listrik dan MRT
Baca juga: TransJakarta jajaki kerja sama dengan Los Angeles

 
Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan TransJakarta Anang Rizkani Noor diwawancarai wartawan di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di Jakarta, Jumat (2/9/2022). (ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna)
Dengan rencana penambahan bus listrik mencapai 10 ribu unit hingga 2030, BUMD DKI Jakarta ini juga mengharapkan dukungan dari pemerintah termasuk pemerintah pusat.

"Tentu dari pemerintah diharapkan adalah dukungan regulasi yang memadai yang mendukung untuk elektrifikasi itu," katanya.

Di sisi lain, TransJakarta juga terlibat dalam ajang Jakarta Investment Forum (JIF) 2022.

Pihaknya menawarkan investasi untuk pengadaan bus listrik yang disambut sejumlah calon investor dari dalam dan luar negeri.

Ada beberapa yang datang secara langsung untuk membicarakan hal itu di JIF dalam proyek elektrifikasi. "Mereka tertarik, tapi kami belum bisa bicara detail karena baru melakukan pertemuan pertama kali," katanya.
​​​​​​​

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022