Mereka tidur sepanjang hari. Ketika bangun, mereka akan makan
Jakarta (ANTARA) - Meng Xiang, yang juga dikenal sebagai Pit, dan Meng Yuan, yang dijuluki Paule di Jerman, adalah panda kembar yang lahir pada 31 Agustus 2019, yang kini telah berusia tiga tahun.

Mereka lahir dari induk mereka Meng Meng dan Jiao Qing, yang dikirim ke Berlin pada Juni 2017 lalu dari Chengdu, ibu kota Provinsi Sichuan di China barat daya, rumah bagi sebagian besar panda raksasa di dunia.

Hadiah ulang tahun mereka antara lain irisan apel, ubi jalar, daun bambu, dan rebung yang dikirim dari China untuk acara khusus tersebut. Rebung merupakan "hadiah kejutan" dari Kebun Binatang Berlin, menurut juru bicara kebun binatang itu, Svenja Eisenbarth.

"Semua pengunjung menyukai panda di sini. Mereka merupakan pusat perhatian di kebun binatang ini, terutama ketika Pit dan Paule berada di taman bermain," ujar Corvin Schmohl, yang telah merawat panda kembar itu sejak mereka lahir.

Schmohl mengatakan bahwa Meng Xiang memiliki bobot 73 kilogram sementara Meng Yuan 68 kilogram, "berat badan yang ideal untuk panda berusia tiga tahun."

"Sifat Pit dan Paule pendiam dan tenang, layaknya panda pada umumnya. Mereka tidur sepanjang hari. Ketika bangun, mereka akan makan," ujar Schmohl.

Penduduk setempat, Karin Hallmann, sering berkunjung ke Kebun Binatang Berlin dan dia melihat panda setidaknya sekali dalam sepekan.

"Panda raksasa merupakan makhluk yang berharga. Mereka sangat menggemaskan sehingga orang-orang tidak dapat berhenti mencintai mereka," katanya, yang mengenakan kaus bergambar dua panda raksasa. Dia bahkan bisa membedakan antara Meng Xiang dan Meng Yuan, meskipun mereka terlihat identik bagi kebanyakan orang.

Kebun Binatang Berlin, yang dibuka untuk umum pada 1844 silam, merupakan kebun binatang tertua di Jerman. Kebun binatang itu juga merupakan satu-satunya tempat di mana orang-orang dapat melihat panda raksasa di negara tersebut. Kebun binatang itu menerima lebih dari 3,72 juta pengunjung pada 2019, menurut laman situsnya.





 

Penerjemah: Xinhua
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022