Kita pakai digitalisasi, karena operasional cabang tersebar seluruh Indonesia. Sampai Juli kemarin kami bisa bersyukur, alhamdulillah realisasi sampai Juli dibandingkan tahun sebelumnya kita secara revenue growth 9 persen
Jakarta (ANTARA) - PT Perikanan Indonesia (Persero) melakukan efisiensi biaya operasional mulai dari memanfaatkan digitalisasi hingga membenahi manajemen operasional untuk meningkatkan pendapatan hingga 9 persen pada Juli 2022 dibandingkan Juli 2021.

Direktur Utama Perikanan Indonesia Sigit Muhartono dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI yang dipantau di Jakarta, Senin, mengatakan pendapatan perusahaan naik dari Rp248 miliar per Juli 2021 menjadi Rp269 miliar pada Juli 2022.

"Kita pakai digitalisasi, karena operasional cabang tersebar seluruh Indonesia. Sampai Juli kemarin kami bisa bersyukur, alhamdulillah realisasi sampai Juli dibandingkan tahun sebelumnya kita secara revenue growth 9 persen," kata Sigit.

Sementara untuk laba kotor meningkat 22 persen dari Rp45 miliar pada Juli 2021 menjadi Rp55 miliar pada Juli tahun ini.

"Yang paling penting, faktor EBITDA. Ini indikator bagaimana kita beroperasi cost structure sudah benar atau tidak. EBITDA jadi positif dari minus Rp7 miliar menjadi Rp9 miliar, kenaikan 226 persen," kata Sigit.

Untuk laba bersih PT Perikanan Indonesia berhasil mengurangi kerugian dari rugi Rp62 miliar pada Juli 2021 menjadi rugi Rp36 miliar pada periode yang sama 2022. Sigit mengatakan bahwa perusahaannya masih rugi karena terbebani beban utang yang mencapai Rp540 miliar pada akhir tahun 2021.

"Walaupun net income kita masih negatif, tapi jauh menurun dari sebelumnya. Secara operasional cost structure kita sudah benar, tinggal naikkan revenue, laba sudah bisa membaik," kata Sigit.

Sigit yang ditunjuk oleh Menteri BUMN Erick Thohir sebagai Dirut Perikanan Indonesia pada Desember 2021 ini menerangkan bahwa pihaknya memangkas wewenang kepala kantor cabang di daerah yang melakukan pembelian ikan dari nelayan, mengolah, hingga melakukan penjualan. Sigit menyebutkan praktik tersebut rawan terhadap manipulasi laporan keuangan.

Kini kewenangan kepala cabang hanya pada pembelian ikan dan pengolahan menjadi produk turunan perikanan. Sementara penjualan dilakukan oleh kantor pusat Perikanan Indonesia. Selain itu, pihaknya juga menggunakan digitalisasi dalam memantau proses pembelian ikan sebagai bahan baku, hingga pengolahan.

PT Perikanan Indonesia merupakan salah satu anak perusahaan yang tergabung dalam Holding BUMN Pangan ID Food. Bisnis Perikanan Indonesia terbagi menjadi tiga sektor, yakni pengolahan ikan dan perdagangan, jasa kepelabuhanan, serta memproduksi pakan budidaya perikanan.

Baca juga: PT Perindo serap 5.570 ton ikan pada paruh pertama 2022
Baca juga: PT Perindo fokuskan pasar ekspor pada 2022
Baca juga: Presiden tetapkan PP penggabungan PT Perinus ke PT Perikanan Indonesia

 

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022