Jakarta (ANTARA) - Direktur Keuangan PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) Sudjono mengatakan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak mempengaruhi kinerja perseroan hingga akhir tahun 2022.

"Kenaikan bahan bakar tidak akan serta merta membuat tren (baik) ini berhenti," kata Sudjono dalam Media Luncheon BFI Finance dan Pinjam Modal di Jakarta, Selasa.

Dia menjelaskan penyesuaian harga BBM tidak akan memperburuk kinerja perseroan, karena dari sisi permintaan masih tetap akan positif, dan sisi kualitas aset masih tetap akan terjaga.

"Kalau kualitas pembiayaan diberikan secara pruden, secara baik, maka tidak serta merta membuat konsumen tidak bisa bayar," ujar Sudjono.
​​​
Namun, menurut dia, ketidakstabilan kondisi sosial dan politik justru dapat mempengaruhi kinerja perseroan, bahkan seluruh pelaku sektor pembiayaan di Indonesia juga akan terdampak.

Baca juga: BFI kelola piutang Rp16,8 triliun semester I tahun 2022

"Kalau kondisi sosial politik memburuk, terjadi huru hara, pembakaran, kerusuhan, itu yang akan membuat kondisinya akan berubah," ujar Sudjono.

Dia mengatakan penyesuaian harga BBM yang dilakukan oleh pemerintah ditujukan untuk merealokasikan anggaran ke pos yang lebih produktif, sekaligus lebih tepat sasaran.

"Tadinya subsidi untuk membakar minyak. Sekarang harga dinaikkan, pemerintah punya simpanan yang bisa disalurkan untuk kegiatan yang lebih produktif seperti bantuan sosial," ujar Sudjono.

Dalam kesempatan ini, ia juga menjelaskan perseroan telah mengelola piutang atau managed receivables senilai Rp16,8 triliun atau naik sebesar 23,3 persen year on year (yoy) pada semester-I 2022.

Selain itu, perseroan juga telah meraup laba sebesar Rp828,9 miliar dari jumlah pendapatan yang didapatkan sebesar Rp2,5 triliun pada semester-I 2022.

Baca juga: BFI: Penetapan Jerry Ng sebagai pengendali dorong transformasi digital

Baca juga: BFI Finance target selesaikan restrukturisasi pembiayaan pada 2022


Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022