Paris (ANTARA) - Saham-saham Prancis ditutup turun tajam pada perdagangan Selasa waktu setempat (13/9/2022), menyusul aksi ambil untung dari kenaikan selama lima hari berturut-turut, dengan indeks acuan CAC 40 di Bursa Efek Paris tergerus 1,39 persen atau 87,90 poin menjadi menetap di 6.245,69 poin.

Indeks CAC 40 melonjak 1,95 persen atau 121,26 poin menjadi 6.333,59 poin pada Senin (12/9/2022), setelah terangkat 1,41 persen atau 86,43 poin menjadi 6.212,33 poin pada Jumat (9/9/2022), dan menguat 0,33 persen atau 19,98 poin menjadi 6.125,90 poin pada Kamis (8/9/2022).

Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen Indeks CAC 40, hanya lima saham yang berhasil membukukan keuntungan, sementara 35 saham lainnya menderita kerugian.

Baca juga: Saham Prancis perpanjang reli, indeks CAC 40 melonjak 1,95 persen

Alstom SA, sebuah perusahaan yang mengembangkan dan memasarkan sistem terintegrasi untuk sektor transportasi multinasional Prancis menderita kerugian terbesar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya anjlok 4,46 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan perangkat lunak Prancis yang mengembangkan perangkat lunak untuk desain produk 3D, simulasi, manufaktur, dan produk terkait 3D lainnya Dassault Systèmes SE kehilangan 4,31 persen, serta perusahaan properti dan pengembang real estat komersial Prancis Unibail-Rodamco-Westfield SE tergelincir 4,19 persen.

Sementara itu, Engie SA, perusahaan yang menawarkan rangkaian lengkap layanan listrik, gas, dan energi terkait serta layanan lingkungan di seluruh dunia terangkat 2,90 persen, menjadi pencetak keuntungan terbesar (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham perusahaan yang mendesain dan membangun sistem kelistrikan kedirgantaraan dan pertahanan multinasional Prancis Thales SA meningkat 0,38 persen, serta perusahaan operator layanan telekomunikasi untuk pelanggan perumahan, profesional, dan bisnis besar Prancis Orange SA menguat 0,27 persen.

Baca juga: Saham Eropa merosot ke terendah 7 minggu, pasar khawatir bunga naik

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022