Frankfurt (ANTARA) - Saham-saham Jerman berakhir lebih rendah pada perdagangan Selasa waktu setempat (13/9/2022), menghentikan kenaikan dua hari berturut-turut, dengan indeks acuan DAX 40 di Bursa Efek Frankfurt jatuh 1,59 persen atau 213,32 poin menjadi menetap di 13.188,95 poin.

Indeks DAX 40 melambung 2,40 persen atau 314,06 poin menjadi 13.402,27 poin pada Senin (12/9/2022), setelah melonjak 1,43 persen atau 183,89 poin menjadi 13.088,21 poin pada Jumat (9/9/2022), dan tergelincir 0,09 persen atau 11,65 poin menjadi 12.904,32 poin pada Kamis (8/9/2022).

Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen Indeks DAX 40, hanya lima saham yang berhasil mencatat keuntungan, sementara 35 saham lainnya mengalami kerugian.

Bursa Efek Frankfurt terhitung sejak 20 September 2021 secara resmi memperluas komponen Indeks DAX 30 menjadi 40 saham atau menjadi Indeks DAX 40.

Baca juga: Saham Prancis dilanda ambil untung, indeks CAC 40 anjlok 1,39 persen

Zalando SE, sebuah perusahaan penyelenggara penjualan daring aksesoris fesyen pria dan wanita mencatat kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjungkal 8,33 persen.

Disusul oleh saham perusahaan penyedia layanan pemesanan dan pengiriman makanan berlangganan mingguan secara daring HelloFresh SE yang anjlok 6,82 persen, serta perusahaan produsen semikonduktor multinasional Jerman Infineon Technologies AG terpuruk 5,01 persen.

Di sisi lain, RWE Aktiengesellschaft, sebuah perusahaan energi yang menghasilkan dan memperdagangkan listrik dan aktif secara global terdongkrak 2,88 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Diikuti oleh saham perusahaan asuransi multinasional Jerman dan salah satu reasuransi terkemuka di dunia Munich Re Group atau Munich Reinsurance Company yang meningkat 0,64 persen, serta perusahaan bahan kimia dan barang konsumen multinasional Jerman Henkel AG & Co. KGaA menguat 0,41 persen.

Baca juga: Saham Asia perpanjang naik, pasar optimis inflasi telah capai puncak

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022