Perbincangan yang saya lakukan dengan Duta Besar Oratmangun (Djauhari Oratmangun) menambah keyakinan saya bahwa saya benar-benar telah mengunjungi kedutaan paling membahagiakan di kota ini,
Beijing (ANTARA) - Media penyiaran berpengaruh di China yang memiliki jaringan internasional CGTN menyebut Kedutaan Besar RI di Beijing sebagai "the happiest embassy" atau kedutaan yang lingkungannya paling membahagiakan dalam acara rutin bertajuk The Vibe.

"Tentu saja saya sangat senang dan banyak kesan yang saya dapatkan dari kunjungan ke kedutaan yang paling membahagiakan di kota ini dan bertemu dengan beberapa orang," kata reporter CGTN Ioana Gomoi kepada ANTARA di Beijing, Sabtu, menceritakan pengalamannya seusai mengunjungi kompleks diplomatik RI di Dongzhimen Wai Dajie No 4, Distrik Chaoyang.

Jurnalis perempuan berkebangsaan Rumania tersebut menilai lingkungan kerja dan kehangatan orang-orangnya di lingkup KBRI Beijing tiada duanya dibandingkan dengan kedutaan-kedutaan lainnya yang ada di ibu kota China itu.

Peraih gelar master komunikasi dari perguruan tinggi ternama di Rumania itu telah berkeliling dan menemui sejumlah duta besar dari negara-negara lain di Beijing. Namun hanya KBRI Beijing yang meninggalkan kesan mendalam di hatinya.

Baca juga: KBRI dukung program "Indonesia Spice Up the World!" di resto Beijing
 
Penyiar CGTN Ioana Gomoi melihat beberapa lukisan karya Sih Elsiwi Handayani Oratmangun, istri Dubes RI untuk China Djauhari Oratmangun di Wisma Duta KBRI Beijing. ANTARA/M. Irfan Ilmie/am.



"Perbincangan yang saya lakukan dengan Duta Besar Oratmangun (Djauhari Oratmangun) menambah keyakinan saya bahwa saya benar-benar telah mengunjungi kedutaan paling membahagiakan di kota ini," kata wartawati berusia 31 tahun yang sudah malang-melintang di dunia jurnalistik di Eropa, Timur Tengah, dan Asia.

Ioana dan tim dari CGTN dan China Media Group (CMG) telah menghabiskan waktu seharian, bukan saja untuk menjalankan tugas jurnalistiknya melainkan juga menjajal memainkan alat musik tradisional Nusantara, seperti gamelan dan angklung yang tertata rapi di lobi KBRI Beijing, sebagai pengalaman baru dalam hidup mereka.

Dalam kesempatan tersebut dia diperkenalkan dengan Sih Elsiwi Handayani Oratmangun, istri Dubes yang juga seorang pelukis, di Wisma Duta KBRI Beijing.

"Karya seninya yang mengesankan tertata rapi di kompleks kedutaan dan kediaman untuk menciptakan perasaan hangat dan nyaman bagi tamunya. Banyak lukisannya yang beraneka warna tercetak di bantal-bantal kecil yang menghiasi sofa-sofa di dalam kediamannya," komentar Ioana untuk acara "The Vibe" yang diampunya.

Ia mengaku tidak melupakan kesannya yang sangat mendalam saat melakukan wawancara secara eksklusif dengan Dubes dan istri beserta jajaran staf KBRI Beijing tentang keindahan alam Indonesia, beragam latar belakang kebudayaan Nusantara, dan sejarah negeri seribu pulau tersebut.

"Dibandingkan dengan kedutaan-kedutaan besar lainnya di China, saya tergolong paling sering menghadiri acara-acara yang digelar di KBRI. Begitu juga saya paling banyak mengenal orang Indonesia di Beijing," kata perempuan dari daratan Eropa Timur yang sangat mendambakan bisa mengunjungi Bali dan daerah-daerah lain di Indonesia itu.

"The Vibe" merupakan acara rutin yang disiarkaan CGTN dan CMG tentang budaya. Acara tersebut bertujuan untuk menjalin ikatan antarbudaya yang berbeda dalam membangun jembatan antara China dan dunia.

CGTN, yang berkantor pusat di Beijing, adalah jaringan televisi terbesar dan paling berpengaruh yang berasal dari China. Siaran CGTN menjangkau lima benua di dunia.

Baca juga: KBRI Beijing gandeng hotel bintang lima promosikan wisata Bali
Baca juga: "Guiqiao" turut meriahkan Panggung Gembira HUT RI di Beijing

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022