Jakarta (ANTARA) - Atlet balap sepeda paralimpik Indonesia, M. Fadli Imammuddin, mengaku terbantu dengan teknologi bike fitting yang diusung perusahaan asal Italia, Idmatch Global dalam pemilihan sepeda.

Menurut Fadli teknologi ini sangat penting bagi pesepeda untuk mendapatkan kenyamanan demi meningkatkan performa di atas lintasan.

"Saya sudah mengenal ini dari tahun lalu. Dengan teknologi ini saya merasakan banyak perubahan yang mengarah ke perbaikan. Walau bagaimana pun, seorang atlet butuh ukuran yang presisi," kata Fadli dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.

Sebelumnya adanya teknologi tersebut, Fadli mengungkapkan hanya menggunakan feeling atau memilih sepeda berdasarkan perasaan dan kebiasaan.

"Ketika kita memaksimalkan fitting yang nyaman, itu pasti akan memaksimalkan potensi dan power. Dengan fitting bike ini saya juga bisa memaksimalkan dari segi endurance dan speed," ujar Fadli menambahkan.

Sejak tahun lalu, Idmatch hadir untuk membantu pebalap sepeda di Indonesia memilih sepeda yang tepat untuk berlomba.

Sejak itu pula lebih dari 3.500 pesepeda melakukan bike fitting dan lebih dari 7.000 pesepeda melakukan cleat fitting menggunakan system Idmatch.

Kini, perusahaan asal Italia itu meresmikan head quarter pertama di Indonesia tepatnya di kawasan Galeria SCBD Lot 6, Senayan, Jakarta pada Sabtu (17/9).

Acara peresmian tersebut turut dihadiri oleh Idmatch Global Brand Manager asal Italia, Matteo Paganelli, beserta ratusan komunitas sepeda di Jakarta.

Bike Fitting pada intinya merupakan proses analisa penyesuaian antara bentuk dan ukuran sepeda terhadap postur tubuh pesepeda sendiri.

Idmatch memiliki teknologi mesin otomatis yang bergerak untuk mencari posisi paling optimal sehingga pesepeda mendapatkan sepeda dengan ukuran yang tepat agar mampu memaksimalkan performa dan meminimalisir terjadinya cedera yang diakibatkan kesalahan ukuran atau setelan sepeda.

Selain itu juga memiliki software analisys system yang terkoneksi secara worldwide. Dengan dynamic scanning 3D saat melakukan simulasi pedalling (mengayuh) di atas smartbike maka setiap angle akan terekam dan secara otomatis sistem akan melakukan koreksi serta memodifikasi pengaturan pada sepeda secara real time.

Setelah hasil akhir keluar, akan diaplikasikan kepada sepeda menggunakan alat set up system idmatch dengan bantuan akurasi dari sinar laser (infrared) sehingga tidak akan terjadi salah pengukuran.

"Idmatch bike lab hadir terutama di Indonesia adalah sebuah teknologi yang memberikan kemudahan bagi pesepeda untuk mencari sepeda yang nyaman baginya," ujar Matteo.

"Sangat penting bagi setiap pesepeda untuk mendapatkan kenyamanan dari sepedanya untuk meningkatkan performa dan mendapatkan posisi yang baik ketika bersepeda santai maupun saat balap," lanjutnya.

"Kami mendorong para pesepeda untuk menggunakan teknologi bike fitting karena bagus untuk tubuh ketika mengendarai sepeda dan meningkatkan performa."

Prosesi peresmian head quarter ini juga dibarengi dengan peluncuran produk baru yakni idmatch Footbed, teknologi insole (alas kaki) sepatu yang dirancang untuk menopang kaki saat bersepeda.


Baca juga: M. Fadli gowes bareng komunitas dalam festival Technofest10
Baca juga: 76 Indonesian Downhill kembali bergulir dua seri di Malang dan Kudus
Baca juga: Pemkab Kudus dukung Tour de Muria menjadi ajang tahunan

 

Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2022