Jambi (ANTARA) - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Republik Indonesia Muhadjir Effendy minta setiap daerah agar mencermati UU Nomor 5 Tahun 2017 agar bisa memajukan kebudayaan daerah masing-masing.

Hal itu disampaikan Muhadjir Effendy saat mengikuti acara Kenduri Lawang Swarnabhumi merupakan rangkaian kegiatan Kenduri Swarnabhumi, bertempat di Kampung Laut Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Senin.

Acara Kenduri Lawang dimulai dari daratan yang kemudian mengarungi laut yang dianggap jalur peradaban Melayu Jambi.

Dia mengatakan Indonesia baru memiliki undang undang pemajuan kebudayaan yaitu Undang Undang Nomor 5 Tahun 2017 yang menjadi payung hukum resmi yang diakui oleh negara untuk menggali melestarikan mengembangkan dan memajukan kebudayaan di masing-masing daerah.

Baca juga: Ribuan emak-emak ikuti Festival Tudung Lingkup di Jambi

Baca juga: Kenduri Swarnabhumi satukan peradaban Jambi dan Sumbar


“Saya berharap kepada pemerintah daerah juga mendalami Undang-undang Pemajuan Kebudayaan itu kalau daerahnya ingin dimajukan kecuali kalau daerahnya ini dimundurkan,” kata Muhadjir.

Sementara itu Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud RI, Hilmar Farid menyampaikan Kenduri Lawang Swarnabhumi merupakan awal pintu masuk sungai Batang Hari yang istilahnya disebut lawang.

Dari lawang berawal terbentuknya Candi Muaro Jambi. Acara Kenduri Lawang Swarnabhumi ini sangat meriah dan juga tentu mengedukasi masyarakat sekitar serta adanya produk-produk UMKM Khas Kabupaten Tanjung Jabung Timur khususnya warga di Kampung Laut.

Sementara itu Gubernur Jambi Al Haris mengapresiasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi melalui Direktorat Jendral Kebudayaan yang telah memperkenalkan budaya negeri Jambi melalui Kenduri Swarnabhumi.

"Kemudian juga berterima kasih kepada Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui Direktorat Jendral Kebudayaan yang luar biasa memberikan sesuatu untuk Candi Muaro Jambi," katanya.

Dukungan pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia dalam Kenduri Lawang Swarnabhumi akan lebih meningkatkan kualitas penyelenggaraan festival yang akan mendorong bergerak dan meningkatnya perekonomian masyarakat dan daerah.

“Kita semua berharap dampak dari festival budaya ini adalah kesadaran masyarakat untuk menjaga Sungai Batanghari yang sejak dahulu berperan besar bagi peradaban Melayu Nusantara baik secara agama, sosial, ekonomi, dan budaya,” kata Al Haris.

Kegiatan Kenduri Swarnabhumi sudah berlangsung sejak bulan Mei di Kerinci, kemudian melalui Kabupaten Merangin dan Kabupaten Dharmasraya Provinsi Sumatera Barat, dan menyisir setiap kawasan sepanjang aliran Sungai Batanghari.

Pada hari ini penyelenggaraan rangkaian kegiatan Kenduri Swarnabhumi oleh masyarakat akuatik dalam Kenduri Lawang Swarnabhumi Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Sementara Bupati Tanjung Jabung Timur Romi Haryanto mengemukakan banyak peradaban yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur hari ini yang belum dapat dibuka, salah satunya adalah Situs Siti Hawa.

Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur meminta kepada Dirjen Kebudayaan untuk membantu membuka situs tersebut ke depannya.*

Baca juga: Misi penyelamatan Sungai Batanghari dengan Kenduri Swarnabhumi

Baca juga: Gubernur: Kenduri swarnabhumi wadah pemulihan ekosistem budaya

Pewarta: Nanang Mairiadi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022