Pekanbaru (ANTARA News) - Kabut asap yang melingkupi Kota Pekanbaru dengan jarak pandang 500 meter pada Kamis pagi dipengaruhi 31 titik api yang terdapat di Pulau Sumatera dan 18 titik diantaranya berada di wilayah Provinsi Riau. Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Pekanbaru Blucher Doloksaribu ketika ditemui di Pekanbaru, Kamis, mengatakan, puluhan titik api yang terpantau oleh satelit NOAA 18 itu terjadi pada Rabu (5/4) kemarin. "Kabut asap yang muncul di suatu daerah dipengaruhi oleh arah angin. Kemarin beberapa kawasan di Riau terbakar dan hari ini asapnya menutupi Kota Pekanbaru karena pengaruh gerakan angin dari Barat sampai Timur Laut," jelasnya. Itu sebabnya, lanjut dia, asap mengambang di Pekanbaru, kadang menebal dan tidak lama kemudian menipis, lalu datang lagi silih berganti kondisi seperti itu. Ia menjelaskan, dari pantauan NOAA pada Rabu kemarin tidak hanya wilayah Sumatera yang terdapat 31 hot spots tetapi juga daratan benua Asia sebanyak 286 titik api yang menyebar di wilayah Myanmar, Laos, Vietnam dan Thailand. "Tidak bisa disalahkan titik api dari Sumatra yang menutupi wilayah negara tetangga seperti Malaysia atau Singapura, karena di negara Asia lainnya juga terjadi kebakaran lahan," ungkap Dolok. Ia menegaskan, kondisi asap yang terjadi di Pekanbaru dengan jarak pandang 500 meter saat pagi dan 1.000-1.500 meter saat siang akan tetap bertahan dan bertambah tebal apabila hujan tidak turun. "Sumber api jika tidak segera dipadamkan maka asap akan terus menebal di beberapa daerah di Riau terutama Pekanbaru," katanya. Menurut dia, pemadaman sumber api dengan sesegera mungkin merupakan langkah tepat agar lahan yang terbakar tidak meluas dan kabut asap tidak kian menebal, karena mengharapkan hujan alam akan memakan waktu lama. Meskipun beberapa hari terakhir Kota Pekanbaru diselimuti kabut asap bahkan tadi pagi jarak pandang hanya 500 meter, tetapi tidak mempengaruhi jadwal penerbangan. "Bahkan Pesawat Merpati dari Medan dapat mulus mendarat sekitar pukul 07.00 Wib tadi," kata Kepala PT Angkasapura Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru Alexius Kismoyo.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006