Mukomuko (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, menyiapkan jalur alternatif untuk pengalihan akses jalan penghubung dua desa di Kecamatan Penarik yang putus akibat tertimbun tanah longsor.
 
Pemerintah Kabupaten Mukomuko melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang setempat menyiapkan akses jalan alternatif karena tanah longsor yang menutup jalan yang menghubungkan dua desa di Kecamatan Penarik semakin parah.
 
"Tanah longsor semakin parah, tetapi kami terus bergerak. Jadi kami menyiapkan jalan alternatif arah Gambir menuju Ujung Tolan dan jembatan gantung. Papan lantai jembatan yang lapuk diganti," kata Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Mukomuko Yusup di Mukomuko, Sabtu.
 
Ia mengatakan, sejumlah petani kebun kelapa sawit di wilayah ini sudah mulai melangsir tandan buah segar kelapa sawit di lokasi jalan tersebut.

Baca juga: Pemkab Mukomuko bantu korban longsor

Baca juga: Rumah warga Mukomuko rusak terbawa longsor
 
Namun, untuk melewati jembatan gantung di ruas jalan alternatif tersebut tidak bisa membawa muatan berat, paling banyak empat ton, atau sama dengan kapasitas jalan yang tertimbun longsor di wilayah ini.
 
Selain itu, katanya, mobil truk muatan tandan buah segar kelapa sawit tidak bisa melewati jalan tersebut, petani menggunakan mobil dobel gardan untuk membawa sawit.
 
"Kondisi jalan alternatif lumayan curam, yang penting aksesnya ada," ujarnya.
 
Selain itu, jarak tempuh akses jalan alternatif dari Desa Sendang Mulya menuju Dusun I Penarik sejauh 17 kilometer, atau lebih jauh dibandingkan akses jalan dari Desa Sendang Mulya ke Dusun I Penarik sejauh 10 kilometer.
 
Namun, akses jalan alternatif tersebut tidak ada jurang dan tebing tinggi sehingga lebih aman dibandingkan akses jalan penghubung Desa Sendang Mulya dengan Desa Suka Maju.
 
"Kalau kondisi jalan yang tertimbun longsor dengan akses jalan alternatif sama-sama curam," ujarnya pula.
 
Sementara itu, akses jalan penghubung Desa Sendang Mulya dengan Desa Suka Maju Kecamatan Penarik tertimbun longsor sejak Sabtu malam (17/9) sampai sekarang.*
   

Pewarta: Ferri Aryanto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022