Sydney (ANTARA) - Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern memimpin upacara kenegaraan untuk memperingati wafatnya Ratu Inggris Elizabeth II pada hari berkabung nasional pada Senin.

Ardern mengatakan bahwa Selandia Baru memiliki "hubungan yang mendalam" dengan sang ratu.

Ratusan orang menyaksikan upacara itu lewat layar-layar yang dipasang di halaman gedung parlemen di ibu kota Wellington.

Upacara yang berlangsung secara tertutup itu dimulai dengan mengheningkan cipta selama satu menit di Katedral Santo Paulus.

"Hari ini, kita berkumpul untuk mengakui hubungan mendalam yang dimiliki Selandia Baru dengan mendiang Ratu selama lebih dari 70 tahun, hubungan yang didasarkan pada kunjungan pertamanya pada 1953," kata Ardern.

Pernyataan itu disampaikan Ardern saat membaca kutipan dari sebuah buku tanda mata tentang perjalanan Ratu Elizabeth di Selandia Baru dari Desember 1953 hingga Januari 1954, lawatan pertama dari sepuluh kali kunjungannya ke negara itu.

"Ketika kapal putih besar bergerak perlahan melalui kanal, banyak orang berlari di sepanjang tepi laut untuk mengikutinya, semua orang bersorak, banyak yang menangis, enggan berhenti melambai sampai tangan bersarung tangan putih yang membalas (lambaian itu) tidak terlihat lagi," kata Ardern saat membaca buku itu, yang mengisahkan kepergian Elizabeth (dari Selandia Baru) pada 1954.

Sejumlah acara peringatan juga akan diadakan di seluruh negeri, termasuk di Auckland, kota terbesar Selandia Baru. Beberapa tempat populer di negara itu akan menyalakan lampu-lampu warna ungu untuk menghormati sang ratu.

Selandia Baru adalah salah satu dari 15 negara yang berada di bawah ratu atau raja Inggris sebagai kepala negara, meskipun peran anggota kerajaan sebagian besar hanya bersifat seremonial.

Perubahan kepemimpinan di Kerajaan Inggris telah menghidupkan kembali wacana untuk membentuk pemerintahan republik.

Namun, Ardern pada awal September mengatakan belum ada rencana bagi Selandia Baru untuk menjadi republik dalam waktu dekat meskipun dia memperkirakan bahwa negara itu pada akhirnya akan menjadi republik di masa hidupnya.

Sumber: Reuters

Baca juga: PM Ardern: Selandia Baru tidak akan jadi republik dalam waktu dekat
Baca juga: Fakta dan angka Ratu Elizabeth II semasa memerintah Inggris

Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022