Jakarta (ANTARA) - Pelaku UMKM yang tergabung dalam Sentra Budaya dan Ekonomi Kreatif Melayu Riau memanfaatkan peluang usaha baru untuk meningkatkan perekonomian setelah kini menjadi mitra utama Pertamina Hulu Rokan (PHR).

Manager Sentra Budaya dan Ekonomi Kreatif Melayu Riau, Wan Irzawati dalam keterangan di Jakarta, Rabu, mengungkapkan saat transisi Blok Rokan, PHR berinisiatif melanjutkan program pengembangan masyarakat (CSR) yang sudah dirintis sebelumnya, bahkan dibina lebih baik.

Wan mengatakan Sentra Budaya dan Ekraf Melayu Riau saat ini, diamanatkan untuk menjadi motor penggerak ratusan UMKM untuk terus berinovasi. Sistem pembagian hasil usahanya juga diprioritaskan untuk UMKM, dimana pembagiannya 15 persen untuk sentra dan sisanya 85 persen jatah UMKM.

Wan juga bercerita soal penyediaan fasilitas bangunan untuk Sentra Budaya dan Ekonomi Kreatif Melayu Riau. Berawal dari permintaan Ketua Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) kepada SKK Migas dan operator lama Blok Rokan untuk disediakan tempat bagi pelaku UMKM memasarkan produk. Dalam proses transisi alihkelola, pembangunan gedung dilanjutkan oleh PHR.

“Alhamdulillah, gedungnya selesai pada 2021 dan dapat dimanfaatkan oleh pelaku UMKM berkat kehadiran PHR yang menjadi operator Blok Rokan,” ujar Wan di perhelatan 26th IPA Convention and Exhibition 2022.

Gedung di Pekanbaru, Riau tersebut jadi rumah bagi sekitar 500-an UMKM sekaligus sebagai tempat untuk menjajakan produk. Bangunan itu juga menjadi pusat kegiatan untuk memproduksi barang-barang kerajinan maupun makanan. Menurut Wan, gedung sentra sekarang jauh berbeda dengan sebelum PHR masuk. Pasalnya, hampir semua anggota UMKM diminta untuk aktif. Jadi tidak hanya berjualan sendiri-sendiri di rumah masing-masing.

Wan menyebutkan PHR juga memiliki peran penting untuk kelangsungan UMKM Melayu Riau. Terlebih saat pandemi COVID-19 dimana Pertamina memesan juga berbagai macam produk UMKM.

Menurut dia, produk-produk yang dipasarkan di Sentra Budaya dan Ekraf Melayu Riau sangat bersaing dengan harga bervariasi. Misalnya produk kain tenun harganya dibandrol mulai dari Rp500 ribu hingga Rp4,5 juta. Menurut Wan, dengan kisaran harga seperti itu peminatnya juga tidak sedikit karena per bulannya omzet bisa mencapai Rp200 jutaan.

Wan menceritakan hal yang membedakan harga adalah dari sisi motif. Makin sulit motifnya makin tinggi harganya. Konsumennya pun tidak sebatas di Riau. Melalui strategi pemasaran yang baik, pesanan datang dari seluruh penjuru nusantara.

Dia berharap PHR bisa terus konsisten membantu sentra. Kalau dari sisi kualitas produk sudah bisa bersaing, bahkan para pengurus sentra tidak jarang sudah dimintakan bantuan untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan seperti kain songket tentang warna maupun motif yang sesuai dengan selera pasar ataupun dari sisi kemasan.

“Teruslah membina UMKM pikirkan bagaimana mereka bisa berkarya membantu pemasarannya karena UMKM itu produksi bekerja. Kalau tidak dibantu pemasarannya, susah. Kan dimana-mana banyak bantuan dari pemerintah, perusahaan. Tapi kalau cuma pembinaan tanpa pemasaran sama juga bohong,” kata Wan.

Manager Communication Relations & CID PHR Regional 1 Sumatera, Handri Ramdhani mengatakan tenun melayu Riau merupakan salah satu produk unggulan yang terus dikembangkan oleh Sentra Budaya dan Ekraf Melayu Riau. PHR WK Rokan terus mendukung pembinaan dan pengembangan Sentra Budaya dan Ekonomi Kreatif Melayu Riau.

PHR WK Rokan memberikan bantuan pembangunan sarana dan prasarana pendukung, perbaikan fasilitas gedung, pendampingan teknis bagi Sentra Budaya dan Ekraf Melayu Riau dan penggiat UMKM. Selain itu, pengadaan peralatan produksi bagi penggiat UMKM, bekerjasama dengan UIN Suska Riau memberikan pelatihan digital marketing untuk pemasaran produk UMKM melalui platform digital.

“PHR WK Rokan memberikan fondasi yang kuat untuk peningkatan kualitas produk melalui pelatihan bagi para penggiat UMKM, pembangunan sarana dan prasarana pendukung, serta program pemasaran digital untuk memasarkan produk UMKM ke marketplace,” ujarnya.

Handri berharap ke depan agar kontribusi PHR WK Rokan dalam mendukung pengembangan UMKM dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi para penggiat UMKM di Provinsi Riau, agar bisa lebih meningkatkan pendapatan melalui produk yang berkualitas dan memasarkan produk UMKM secara digital melalui platform marketplace untuk menjangkau pasar yang lebih luas lagi.

Baca juga: Sandiaga resmikan Sentra Budaya dan Ekonomi Kreatif Melayu Riau
Baca juga: Pertamina Hulu Rokan 4 salurkan beasiswa di Politeknik Akamigas
Baca juga: Pertamina optimis produksi Blok Rokan capai 170 ribu BOPD akhir 2022

 

Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022