Jakarta (ANTARA) - Akademisi dan praktisi klinis Ari Fahrial Syam mengatakan masyarakat perlu menjaga kesehatan jantung sejak dini dengan menjaga pola makan dan menghindari lemak berlebih.

“Menjaga kesehatan jantung itu sebenarnya sejak dini sehingga kita sudah bisa mulai mengatur makan anak-anak kita walaupun memang kita tahu dia dalam masa pertumbuhan tapi tetap itu tidak boleh berlebih-lebihan,” kata Ari saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Kamis.

Ari yang juga Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menuturkan makanan yang dikonsumsi berlebihan akan dikonversi menjadi lemak yang akan menumpuk di berbagai organ termasuk juga organ dari pembuluh darah koroner.

Baca juga: Kemenkes: Transformasi kesehatan cegah keparahan jantung koroner

Proses penumpukan lemak secara terus menerus akan dapat mengakibatkan arteriosklerosis atau pengerasan pembuluh darah arteri akibat penumpukan plak di dinding arteri.

"Arteriosklerosis dapat terjadi di arteri yang mengalirkan darah ke jantung sehingga aliran darah dapat terganggu bahkan tersumbat," katanya.

Ari mengatakan jika ada area di jantung yang tidak mendapatkan pendarahan, itu dapat berdampak fatal karena jantung bisa berhenti sesaat dan pasien bisa meninggal.

Oleh karena itu, Ari mengatakan penting untuk menjaga kesehatan jantung sejak dini dengan melatih anak-anak untuk menjaga pola makan agar tidak makan berlebihan melainkan tetap makan makanan bergizi seimbang dan sehat.

Baca juga: Dokter tak sarankan olahraga berlebihan karena berbahaya bagi jantung

Untuk menjaga kesehatan jantung, menurut dia, perlu banyak mengonsumsi sayur dan buah serta menghindari makan makanan yang berlemak.

Selain itu, masyarakat juga harus beraktivitas, bergerak atau berolahraga secara rutin serta menjaga berat badan.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan menekankan transformasi dalam sistem kesehatan difokuskan untuk mencegah terjadinya keparahan suatu penyakit yang banyak diderita masyarakat seperti jantung koroner.

“Upaya pencegahan penyakit ini, bertujuan untuk mencegah penyakit itu ke arah keparahan lebih lanjut atau kecacatan,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Eva Susanti dalam Talkshow Jantung Sehat untuk Semua yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa (27/8).

Baca juga: Dokter: Tangani penyakit jantung dengan pelajari bantuan hidup dasar

Kementerian Kesehatan melalui transformasi sistem kesehatan menargetkan 90 persen keparahan pada penderita hipertensi dapat dikendalikan pada tahun 2024. Sebab hipertensi menjadi salah satu penyebab banyak orang terkena penyakit jantung.

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022