Jakarta (ANTARA) - Formula 1 kini tiba di enam balapan di luar Eropa yang dimulai dengan kunjungan ke Sirkuit Marina Bay, Singapura pada akhir pekan ini untuk pertama kalinya sejak 2019.

Balapan malam di sirkuit jalan raya itu akan menjadi Grand Prix Singapura ke-13 sejak negara kota itu debut di kalender Formula 1 pada 2008.

Marina Bay menjadi salah satu tantangan terberat di musim ini karena para pebalap melibas sirkuit dengan 23 tikungan itu dibarengi dengan suhu udara yang ekstrem, lintasan yang bergelombang, dan pagar pembatas yang tanpa ampun, menuntut konsentrasi dan ketrampilan membalap selama dua jam penuh.

Baca juga: Dominasi Max Verstappen ditunggu pada balapan jalan raya Singapura
Baca juga: Bos tim Red Bull menyesal lewatkan peluang amankan jasa Piastri

Tiba di Singapura, pebalap tim Red Bull Max Verstappen unggul 116 poin dari rival utamanya, Charles Leclerc dari tim Ferrari dan ia memiliki peluang mengunci gelar juara dunia di Marina Bay.

Terdapat sejumlah permutasi, tapi pada intinya Verstappen harus memenangi balapan dan mencetak 22 poin lebih banyak dari Leclerc di balapan itu.

Ia juga harus finis 13 poin lebih banyak dari rekan satu timnya, Sergio Perez, atau enam poin lebih banyak dari pebalap Mercedes George Russell untuk menyingkirkan mereka dari persaingan perebutan gelar musim ini.

Dalam pertarungan gelar konstruktor, Red Bull memegang kendali klasemen dengan koleksi 545 poin, unggul 139 poin dari Ferrari yang memiliki 406 poin. Mercedes di peringkat tiga dengan 371 poin.

Baca juga: Tsunoda lanjut membalap dengan AlphaTauri di F1 2023

Laman resmi FIA mencatat, Sebastian Vettel menjadi pebalap paling sukses di GP Singapura dengan mengantongi lima kemenangan. Juara dunia empat kali asal Jerman itu menang di Marina Bay secara beruntun ketika membalap untuk tim Red Bull pada 2011, 2012, dan 2013.

Ia mengulangi kesuksesannya itu pada 2015 dan 2019 saat berseragam Ferrari.

Selain Vettel, tiga pebalap lain yang pernah menang di Singapura adalah Lewis Hamilton (2009, 2014, 2017, 2018), Fernando Alonso (2008, 2010) dan Nico Rosberg (2016).

Mercedes adalah konstruktor tersukses di trek Singapura itu, dengan empat mengantongi empat kemenangan, diikuti Red Bull dan Ferrari yang masing-masing menang tiga kali.

Vettel dan Hamilton memegang rekor pole terbanyak di Marina Bay. Vettel start terdepan dua kali bersama Red Bull yaitu pada 2011, dan 2013, dan dua kali bersama Ferrari pada 2015 dan 2017.

Hamilton meraih dua pole untuk McLaren (2009, 2012) dan dua lainnya dengan Mercedes (2014, 2018).

Baca juga: F1 rilis kalender balap musim 2023, pecahkan rekor 24 balapan

Start terdepan di Singapura terbukti krusial setelah delapan dari 12 balapan di sana dimenangi oleh pebalap yang start dari pole position.

Sedangkan empat kali GP Singapura dimenangi bukan oleh polesitter yaitu ketika Alonso menang dari P15 pada 2008, Vettel dari P3 pada 2012, Hamilton dari P5 pada 2017, dan Vettel dari P3 pada 2019.

Fernando Alonso pada akhir pekan ini akan mencetak rekor start grand prix ke-350 dalam kariernya, mengalahkan catatan Kimi Raikkonen (349). Rubens Barrichello di peringkat tiga dengan 322 start.

Sementara sejumlah pebalap yang akan debut di Singapura nanti adalah Nicholas Latifi, Zhou Guanyu, Yuki Tsunoda, dan Mick Schumacher.

Sirkuit Marina Bay
Panjang lintasan: 5,063km
Jarak total balapan: 308,706km (61 lap)
Rekor lap: 1:41,905 (Kevin Magnussen, Haas, 2018)
Juara 2019: Sebastian Vettel (Ferrari)
Pole 2019: Charles Leclerc (Ferrari) 1:36,217
Podium 2019: #1 Sebastian Vettel (Ferrari), #2 Charles Leclerc (Ferrari), #3 Max Verstappen (Red Bull)
Lap tercepat 2019: Kevin Magnussen (Haas) 1:42,301

Baca juga: Malaysia tidak akan gelar Formula 1 dalam waktu dekat
Baca juga: Gagal menangi balapan musim ini bukan akhir dunia bagi Hamilton

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2022