kita telah merilis wajah baru Pelatihan Mandiri. Jika dulunya di awal adalah daftar topik, saat ini kami mengubah tampilannya
Jakarta (ANTARA) - Tenaga Ahli Teknologi Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Ditjen GTK Kemendikbudristek) Zulfikar Hermawan menjelaskan bahwa terdapat beberapa pembaruan pada fitur Pelatihan Mandiri di Platform Merdeka Mengajar.

"Pertama, kita telah merilis wajah baru Pelatihan Mandiri. Jika dulunya di awal adalah daftar topik, saat ini kami mengubah tampilannya," kata Zulfikar dalam Webinar Paudpedia  Mengenal Fitur Pelatihan Mandiri pada Platform Merdeka Mengajar yang diikuti di Jakarta, Senin.

Ia memaparkan halaman utama wajah baru Pelatihan Mandiri menampilkan akses cepat yang memudahkan guru jika ingin mengakses kembali modul-modul yang pernah dibuka. Selain itu, halaman utama juga menampilkan Seri Pelatihan dan Webinar.

Seri Pelatihan dikatakan Zulfikar adalah kumpulan topik-topik berkaitan yang sudah dikelompokkan ke dalam satu tema pembelajaran. Tujuannya, kata dia, membantu guru mengkoneksikan materi antar topik.

Baca juga: Direktur PAUD: Platform Merdeka Mengajar tonjolkan prinsip kolaborasi

Baca juga: Kemendikbudristek berangkatkan 24 mahasiswa penerima IISMAVO


"Contohnya, (tema) menciptakan kelas Merdeka Belajar, di situ ada topik Merdeka Belajar, Penyesuaian Pembelajaran, dan Fasilitator Pembelajaran. Jika topik ini diklik, akan masuk ke halaman topik," imbuhnya.

Ketika memilih topik, Zulfikar menjelaskan halaman yang muncul tidak mengalami perubahan signifikan. Hanya ada sedikit perubahan, yakni akses ke post test menjadi lebih mudah sebab kini terletak di halaman yang sama dengan modul. Sehingga, guru bisa langsung melakukan post test setelah selesai belajar tanpa harus pindah halaman.

Ia melanjutkan, fitur post test juga mengalami pengembangan yang memungkinkan guru kini bisa melihat evaluasi pembelajaran.

"Ini merupakan tanggapan kami dari kritik dan saran yang mengatakan bahwa setelah melakukan post test, sempat dinyatakan tidak lulus, tapi tidak tahu tidak lulusnya karena soal yang mana," tutur Zulfikar.

"Menggunakan pengembangan yang saat ini, bapak dan ibu (guru) bisa melihat di mana yang salah dan soalnya apa. Lalu, materi apa yang perlu dipelajari ulang untuk menjawab soal tersebut. Kami tidak berikan kunci jawaban," lanjutnya.

Ia menambahkan pengembangan di fitur post test tersebut akan dirilis paling lambat pada pekan ini.

Baca juga: Mendikbudristek: Saktinya Pancasila terletak pada penerapan nilai

Baca juga: Kemendikbudristek luncurkan tujuh program Ekosistem Kedaireka 2022

Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022