Dana Desa meningkatkan jangkauan pembangunan ke seluruh desaJakarta (ANTARA) - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menegaskan program Dana Desa yang digulirkan sejak tahun 2015 hingga saat ini berhasil mempercepat pembangunan desa.
"Dana Desa meningkatkan jangkauan pembangunan ke seluruh desa," katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.
Ia mengemukakan, pada aspek pembangunan prasarana penunjang aktivitas ekonomi masyarakat, hingga 16 September 2022 tercatat Dana Desa telah digunakan untuk membangun jalan desa sepanjang 316.590 kilometer, jembatan sepanjang 1.597.529 meter.
Kemudian, pasar desa sebanyak 12.297 unit, tambatan perahu 7.435 unit, embung 5.430 unit, irigasi sebanyak 501.054 unit, penahanan tanah 213.248 unit dan pembiayaan BUM Desa sebanyak 42.300 kegiatan.
Selain itu, lanjut dia, Dana Desa juga telah digunakan untuk membangun fasilitas meningkatkan kualitas hidup masyarakat seperti sarana olah raga sebanyak 65.594 unit, fasilitas air bersih 1.474.544 unit, pembangunan MCK 444.374 unit, pondok bersalin desa (Polindes) 14.455 unit, drainase sepanjang 45.775.443 meter, pembiayaan PAUD 66.678 kegiatan, pembangunan Posyandu 42.357 unit dan sumur 126.681 unit.
Dalam kesempatan itu, Mendes PDTT juga menyampaikan bahwa Dana Desa turut berkontribusi terhadap Indeks Desa Membangun (IDM).
Ia memaparkan, Dana Desa telah berhasil mengurangi 8.471 desa sangat tertinggal, dari 13.453 desa menjadi 4.982 desa. Kemudian, desa tertinggal berkurang 24.008 desa, dari 33.592 desa menjadi 9.584 desa.
Sedangkan desa berkembang bertambah dari 22.882 desa menjadi 33.902 desa. Desa maju bertambah dari 3.608 desa menjadi 20.249 desa. Sementara desa mandiri dari 174 desa menjadi 6.238 desa.
"Status perkembangan desa menurut IDM menjadi salah satu basis pengalokasian Dana Desa," kata Gus Halim, demikian ia biasa disapa.
Ia mengatakan, status desa mandiri akan mendapat perhatian lebih mengingat permasalahan yang dihadapinya akan semakin kompleks, yakni meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
"Hal ini bukan hal mudah, bantuannya semakin besar. Hal ini jauh lebih kompleks daripada infrastruktur, pembangunan secara fisik," demikian Abdu Halim Iskandar.
Baca juga: Mendes PDTT: Membangun Indonesia dari desa langkah tepat
Baca juga: Indeks membangun desa kunci keberhasilan pembangunan pinggiran
Baca juga: Dana desa bisa digunakan untuk membangun pembangkit listrik
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022
