Depok (ANTARA) - Program Pre-University Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI) merupakan wujud dari aktualisasi Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dicanangkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim.

"FIA UI selalu berkomitmen untuk menjadi fakultas yang terus memberikan pembelajaran inklusif bagi setiap individu yang ingin menimba ilmu di FIA,” kata Dekan FIA UI Prof. Dr. Chandra Wijaya, di Kampus UI Depok, Kamis.

Chandra menjelaskan FIA UI merupakan fakultas yang menempati posisi lima besar ASEAN pada Survei QS World University Ranking by Subject 2022 dalam bidang Social Policy and Administration serta peringkat 51-100 di dunia.

"Salah satu tujuan program yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi tersebut adalah untuk mendorong masyarakat umum agar dapat memperoleh pendidikan yang inklusif dan merata di seluruh universitas di Indonesia," katanya.

Baca juga: UI soroti 3 isu prioritas dalam Policy Brief Presidensi G20

Baca juga: Ahli: Perkuat prokes walau negara yang dikunjungi alami pelonggaran


Selain itu, program Pre-University FIA UI juga merupakan perwujudan dari Sustainable Development Goals (SDGs) keempat, yaitu memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas setara, juga mendukung kesempatan belajar seumur hidup bagi semua,” ujar Prof. Dr. Chandra.

Pre-University FIA UI adalah program non-gelar yang diselenggarakan FIA UI untuk memberi kesempatan pada para siswa-siswi atau lulusan SMA/Sederajat mengikuti perkuliahan di FIA UI secara online.

Selain mendapatkan kesempatan belajar, peserta juga akan memperoleh ”tabungan” Satuan Kredit Semester (SKS) yang dapat ditransfer saat melanjutkan studi program sarjana di FIA jika mata kuliah yang diambil mendapatkan nilai minimal B.

"Pre-U FIA ini merupakan sebuah program unggul, karena didukung oleh sumber daya manusia (SDM) dosen yang mumpuni, fasilitas yang juga berkualitas, dan tentunya kurikulum pembelajaran yang benar-benar sudah dipersiapkan dengan baik," kata Prof. Chandra.*

Baca juga: Pakar K3 UI: Tragedi Stadion Kanjuruhan gambaran lemahnya budaya K3

Baca juga: UI jadi tuan rumah kongres komunitas bioteknologi Asia di Bali

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022