tim kesehatan ini akan bertugas selama satu bulan penuh di Karachi
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto melepas secara simbolis para tenaga kesehatan yang akan memberikan dukungan kemanusiaan kepada Pakistan yang dilanda banjir bandang akibat hujan monsun sejak Juni 2022.

Adapun bentuk dukungan yang diberikan kali ini adalah tenaga kesehatan sebanyak 29 personel dari komponen pentaheliks yang meliputi 10 dari TNI, 6 dari Polri, 2 dari Universitas Andalas, 6 dari MDMC dan 5 dari Kementerian Kesehatan RI.

Suharyanto melepas secara simbolis para tenaga kesehatan itu dengan menyematkan rompi kepada perwakilan dari masing-masing personel di Aula Sutopo Purwonugroho, Graha BNPB, Jakarta, Kamis.

Dukungan tenaga medis tersebut merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo, usai melepas bantuan kemanusiaan untuk Pemerintah Pakistan yang berisi logistik, peralatan dan dana senilai 1 juta dolar pada Senin (27/9).

"Hari ini saya melepas tim medis, bantuan kemanusiaan ke Pakistan. Ini sebagai tindak lanjut, kita ketahui bersama pada 27 September 2022, bapak Presiden Joko Widodo sudah melepas bantuan kemanusiaan ke Pakistan, waktu itu diberangkatkan dua pesawat yang membawa bahan kebutuhan atau logistik yang diperlukan para pengungsi di Pakistan," ujar Suharyanto.

Baca juga: Pakistan minta bantuan internasional untuk pemulihan pasca banjir
Baca juga: PBB khawatir terkait wabah penyakit di Pakistan yang dilanda banjir

Menurut Kepala BNPB, bantuan tim kesehatan ini juga dikirimkan atas permintaan langsung Pemerintah Pakistan ke Pemerintah Republik Indonesia melalui Presiden Joko Widodo.

"Tim kesehatan ini akan bertugas selama satu bulan penuh di Karachi, sebagai wilayah terdampak paling parah," katanya.

Sesuai rencana, tim kesehatan akan diberangkatkan melalui pesawat Garuda Indonesia dari Lanud Halim Perdanakusuma pada Kamis dini hari pukul 01.00 WIB. Dari Jakarta, tim kesehatan akan mendarat dan bertugas di Karachi, Ibu Kota Provinsi Sindh, sebagai wilayah terdampak paling parah.

"Kenapa di Karachi? Karena wilayah terdampak paling parah ini ada Provinsi Sindh," ujar Suharyanto.

Baca juga: Indonesia salurkan bantuan 1 juta dolar AS terkait bencana di Pakistan

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022